PAMANUKAN– Lanud Suryadarma menggelar simulasi penanggulangan bencana alam di Lapangan Marabunta, Desa Rancasari, Pamanukan, kemarin (18/4). Acara simulasi ini juga melibatkan berbagai dinas diantaranya BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Bencana.
Latihan tersebut sebagai upaya kesiapan Lanud Suraydarma dalam penanganan serta penanggulangan banjir di wilayah Pantura Subang.
Danlanud Suryadarma Marsma TNI T.Sembiring Meilala mengatakan bahwa tugas TNI ada dua fungsi yakni Operasi Militer Perang (OMP) serta Operasi Militer Selain Perang. Kegiatan simulasi ini merupakan tugas operasi militer selain perang. Turut berperan aktif dan perbantuan TNI pada pemerintah daerah setempat.
“ Latihan simulasi hari ini, bilamana terjadi banjir daerah yang terisolasi dan tidak bisa bisa lewat darat, kita upayakan bantu lewat udara. Korban dampak banjirpun dalam waktu singkat bisa kita evakuasi (lewat udara), misalnya ada yang sakit, tim helikopter akan segera mengevakkuasinya,” kata Marsma TNI T.Sembiring
Ia berharap dengan adanya kegiatan simulasi Latihan Walert Terampil Lanud Suryadarma, akan lebih mensiagakan tim bantuan udara. Kedepan bisa diagendakan latihan gabungan, mulai dari BPBD, Lanud Suryadarma, TNI AD, Polri bersama dengan Basarnas,” latihan secara sektoral, supaya bisa tergabung seperti contoh hari ini, ” jelasnya
Di kesempatan yang sama, Asisten Daerah II Pemkab Subang Dr. H. Komir Bastaman, mengapresiasi kegiatan simulasi yang digelar oleh Lanud Suryadarma. Latihan penanganan bencana yang dilaksanakan seperti ini, merupakan bentuk persiapan dan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi bencana di Kabupaten Subang.
“Saya ucapkan terimakasih kepada jajaran Lanud Suryadarma yang sudah menginisiasi dengan simulasi penanggulangan bencana lewat udara. Jadi ini mengecek kesiapan kita jika terjadi bencana. Meski kita tidak berharap bencana itu datang,” jelasnya
Komir Bastaman menambahkan, bahwa upaya untuk menanggulangi bencana itu ada dua yakni jangka pendek serta jangka panjang. “Jangka pendek iyaitu menanggulangi pada saat kejadian. Itu termasuk yang disampaikan pada saat simulasi tadi, boleh jadi ada korban yang terisolir dan tidak terjangkau oleh pertolongan, harus melalui udara, dan itu pernah terjadi,” bebernya