Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai independensi media dalam proses Pilkada Serentak 2018 sangat penting dilakukan untuk mengembalikan peran media menjadi kekuatan demokrasi. Sebab, independensi media sangat diperlukan sebagai upaya pengingat serta membangun komitmen agar para insan pers mampu menjalankan komitmen tersebut.
”Kita membangun masyarakat dengan berita-berita positif dan para pengkritik tentu harus hadir tetapi kritiknya etis, baik itu bersifat kontrol, disitu ada kritik yang etis ataupun berita yang mensajikan apa adanya dengan metodologi jurnalistiknya,” kata Heryawan.
Aher –sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan independensi juga bertujuan untuk memberikan informasi yang sehat bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat membaca informasi dan berita yang baik serta memberikan kontribusi positif bagi pengetahuan masyarakat. Untuk itu, dia mengimbau media harus memberitakan sesuai fakta secara cover bothside atau terkonfirmasi.
Menurutnya, ketika ada pihak yang tidak bisa memberikan konfirmasi, maka wartawan juga harus menuliskan pihak tersebut tidak bisa atau belum bisa dikonfirmasi. Sebab, konfirmasi terhadap pihak-pihak tersebut dinilai penting pada sebuah pemberitaan sebelum berita diluncurkan di media cetak maupun online.
”Sehingga berita tersebut betul-betul, ketika dikonfirmasi dari dua pihak akan hadir pemberitaan yang memiliki kualifikasi fakta media,” kata dia.
Dalam kontestasi Pilkada di Jawa Barat, Aher menyebut insan pers harus mampu memberikan gagasan-gagasan bagi masyarakat agar mampu membaca informasi dan berita dengan baik. Selain itu, media juga harus mampu menyampaikan informasi secara baik dan utuh dengan konten yang menarik bagi masyarakat.
”Itu akan menjadi bagian dari mendidik masyarakat untuk memilih siapa calon yang memiliki gagasan-gasan bagus untuk masyarakat,” kata dia. (mg1/ign)
Deklarasi Pers dalam menjaga netralitas Pilkada 2018 dan Pemilu 2019
- Bertekad menjaga roh dan nilai-nilai Iuhur pers Indonesia dengan cara menjaga independensi ruang redaksi, menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ), dan bekerja mewujudkan jurnalisme yang sehat untuk kepentingan masyarakat secara luas.
- Bertekad untuk ikut mewujudkan suasana teduh menjeiang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, dengan mengantarkan masyarakat untuk dapat memilih para pemimpin yang terbaik sesuai pilihan dan hati nurani masing-masing.
- Meneguhkan kembali batasan pagar api yang membedakan secara tegas antara berita dengan iklan atau advertorial.
- Menolak pemuatan semua bentuk pernyataan orang dan berita-berita yang bermuatan kebencian, SARA, serta penghancuran kredibilitas setiap calon yang akan maju daiam pemilihan umum kepala daerah.
- Menolak semua bentuk hoax dan model kampanye negatif.