BANDUNG – Pengaduan masyarakat pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar, terkait tidak tercoklit masif di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Termasuk salahsatunya di Pondok Pesantren Al-Zaytun, kabupaten Indramayu.
”Aduan masyarakat tidak tercoklit banyak, dan biasanya akan datang secara bergelombang saat rapat pleno penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap). Dan sejauh ini memang, kita sudah mendapatkan banyak laporan dari masyarakat yang merasa tidak tercoklit,” ujar Wasikin Marzuki, selaku komisioner Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat pada Jabar Ekspres di Bandung kemarin (6/4).
Dikatakan Wasikin, salah satu wilayah yang banyak tidak tercoklit yakni kota Bandung dan kabupaten Bandung. Untuk detail jumlahnya kurang lebih dari Seribu orang tersebar di sejumlah kecamatan.
”Sejauh ini (pengawasan Bawaslu) memang ada beberapa masyarakat atau calon pemilih yang hak pilihnya belum terdaftar (masuk ke Daftar Pemilih Sementara) dan tercoklit, dan sekarang (saat dikonfirmasi ke KPU Jabar) sedang proses perampungan dalam DPSHS (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan, Red.),” jelasnya.
Sedangkan, untuk kasus yang serupa seperti Al-Zaytun, sejauh ini Bawaslu Jabar tidak menerima laporan dari masyarakat ataupun yang mewakili dari masyarakat kelompok pondok pesantren.
”Saat ini hanya yang mencuat yaitu soal Al-Zaytun dan warga yang tercecer belum merekam dan belum memiliki e-KTP ataupun suket. Dan ternyata inipun merata di semua wilayah Jawa Barat,” terang dia.
Terkait banyaknya masyarakat Jawa Barat yang belum terekam dan memiliki fisik e-KTP. Bawaslu Jabar mendesak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Jawa Barat untuk segera melakukan perekaman dan pencetakan e-KTP segera, karena waktu penjoblosan tinggal beberapa waktu lagi.
”Dan ini kaitannya mengenai hak konstitusional warga Jawa Barat, jadi jangan dibiarkan. Kita akan terus mendorong melalui berbagai pihak khususnya kepada Disdukcapil, untuk jangan main-main melakukan pembiaran e-KTP dan bersuket,” ungkap dia.