”Dari hasil diskusi, antara lain, kunjungan ke camp pengungsian dikhususkan mengunjungi sekolah dan RS. Kami juga mendapatkan saran dari Dubes, bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang bermanfaat serta menjadi prioritas kebutuhan. Sehingga yang dibutuhkan saat ini adalah seragam sekolah Anak SD dan SMP,” katanya.
Setelah itu lanjutnya, pihaknya juga mengunjungi RS dan sekolah yang berdekatan dengan camp pengungsian. ”Kunjungan ke RS, diterima oleh Direrktur RS dr.Maher dan Mr. Walid All-Hijjawi perwakilan dari UNWRA (Chief Area office n.a). Hasil dari penjelasan dari mereka, bahwa RS tersebut melayani pasien setiap harinya rata-rata 100 hingga 140 Pasien, namun hanya ditangani oleh empat dokter ahli,” paparnya. (yul/ign).