Kegiatan ini diperkenalkan melalui Instagram resmi milik Humas Jawa Barat bernama @humas_jabar. Kampanye kopi itu diunggah sebanyak 53 kali, 12.471 jumlah like, 269.202 jumlah impression, 205.934 jumlah reach, dan 3.364 jumlah engangement selama Mei-Juli 2017.
”Selama 2017, kami melakukan kegiatan media engangement dengan menyebarkan siaran pers tentang kopi, melakukan story pitching dan menciptakan sebuah kegiatan kecil yang memiliki news value,” tuturnya.
”Jumlah pemberitaan printed media dalam 4 event total sebanyak 51 kali, online media dalam 4 event total sebanyak 131 kali. Jumlah media yang dilibatkan sebanyak 15 koran dan 50 media online,” papar Ade menambahkan.
Founder sekaligus CEO PR Indonesia Asmono Wikan menyoroti hal menarik dalam ajang PRIA 2018. Kata dia, banyak program public relation yang mengarah ke digital dan menyasar kaum milenial.
Seperti yang dilakukan Pemprov Jawa Barat melalui event Ngopi Saraosna. ”Juri mencari siapa di antara peserta yang berani tampil fokus, clear, dan otentik,” kata Asmono yang juga merupakan juri Owned Media, Program PR, dan Departemen PR ini.
Salah satu juri lainnya, Magdalena Wenas mengapresiasi Humas Pemprov Jawa Barat. Dia menilai, capaian Pemprov Jawa Barat merupakan hal yang sangat menggembirakan. Langkah-langkah PR zaman now sudah mulai diikuti oleh government PR. Itu artinya, kata dia, sudah terjadi revolusi cara berpikir di instansi pemerintah.
”Dari dua kali ini saya menjadi juri untuk PRIA lompatan Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bandung, Pemkot Tangerang, hingga Pemkot Surabaya sangat luar biasa,” kata Magdalena, juri kategori Program PR dan Departemen PR ini. (*/bersambung/rie)