Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengklaim, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka telah mencapai angka 91 persen. BIJB pun diprediksi bisa segera beroperasi Juni 2018.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, saat ini ada beberapa pekerjaan sudah rampung diselesaikan. Di antaranya infrastruktur penunjang bandara, serta RAM simpang susun yang pengerjaannya sudah mencapai angka 100 persen. Sementara untuk pengerjaan terminal penerbangan utama penumpang sudah 93 persen dan pengerjaan bangunan penunjang operasional bandara 93,86 persen.
”Sehingga posisi hingga 18 Maret 2018 pembangunan BIJB secara keseluruhan sudah 91,29 persen,” urai Iwa, Kamis (29/3) lalu.
Dikatakan Iwa, agar target pengoperasian BIJB terealisasi Juni 2018, pihaknya terus berupaya menyelesaikan beberapa persoalan, yaitu terkait akses jalan masyarakat dan juga saluran drainase. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga agar bisa segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Dia melanjutkan, secara keseluruhan pihaknya juga terus melakukan penyesuaian untuk hal-hal yang dirasa masih kurang. Selain itu, khusus untuk pengerjaan yang berkaitan dengan masyarakat, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Majalengka agar membantu proyek tersebut berjalan lancar.
”Jalan akses warga dan juga Interchange tol akan kita lakukan, dan jalan akses masyarakat yang sekarang ditutup karena ada operasional bandara, perlu kita percepat penyelesaiannya,” kata dia.
Iwa menuturkan, pembangunan BIJB akan berdampak positif bagi masyarakat. Sebab, dengan adanya aktivitas bandara otomatis ekonomi masyarakat juga berkembang. Untuk itu, dia meminta pemerintah Kabupaten Majalengka agar bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk bisa diberdayakan di bandara berstandar internasional.
”Bandara internasional tentu tidak bisa menerima pegawai sembarangan perlu disiapkan dari awal dan mengenai latihan sikap,” tandasnya.
Dituturkan Iwa, pihak BIJB sudah berkomitmen akan merekrut tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar bandara. Namun, pihak BIJB meminta masyarakat yang akan dipekerjakan memiliki keahlian dengan kriteria berstandar internasional. Pasalnya, potensi penyerapan tenaga kerja di BIJB diperkirakan mencapai 5.000 orang. ”Tenaga kerja itu bisa di cleaning service, parkir, penataan rumput dan sebagainya dan itu keahliannya khusus jadi perlu ada pelatihan,” pungkasnya. (mg1/rie)