DAYEUHKOLOT – Di Kabupaten Bandung ternyata masih ada pabrik di wilayah Cisirung, Kampung Cisiring RW 2 Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot yang masih membuang limbah secara langsung ke Anak sungai Citarum yakni Sungai Cisuminta.
Babinsa Koramil Dayeuhkolot Serka Emil mengungkapkan, sewaktu pihaknya melakukan pemantauan diketahui saluran limbah sejumlah perusahaan membuang air limbah di selokan kecil yang nyambung ke sungai citarum.
Menurutnya, setelah diamati air tersebut berwarna hitam pekat kadang coklat tua, baunya tidak sedap dan masih mengeluarkan asap hangat, artinya limbah itu langsung dari pabrik yang sedang beroperasi.
” Setelah di kroscek dari salah satu pabrik tersebut ada yang mengaku pembuangannya melalui IPAL, tetapi setelah di pantau perusahannya mengeluarkan limbah secara langsung ke anak sungai Citarum,” jelas Emil saat memberikan keterangannya, kemarin (28/3).
Melihat kelakuan perusahaan yang masih membuang limbah tersebut dia menilai tindakan ini sangat melecehkan pemerintah yang telah bersusah payah mengerahkan ribuan prajurit Kodam III/Slw. Bahkan Presiden turun langsung untuk memantaunya.
’’Kodam III/Siliwangi mengerahkan beribu pasukan untuk pemeliharaan sungai citarum, tapi masih ada beberapa pabrik seolah nantang dan melecehkan pemerintah dan TNI,” kata Emil.
Dia mengaku, sebagai Babinsa sudah ditugaskan untuk terus mengamati perusahaan-perusaan yang masih membuang limbah. Bahkan, tugas ini selalu dikerjakan siang dan malam hanya untuk memantau kapan perusahaan-perusaahan membuang limbah.
Untuk itu, dia berharap dari hasil laporan ini agar ditindaklanjuti berikut penegakan hukumnya. Sehingga, hasil kerja dari seluruh Prajurit TNI untuk membersihkan Citarum bisa dirasakan oleh masyarakat juga.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Asep Kusuma membenarkan, bahwa masih ada air limbah yang mengalir ke sungai Cisuminta yang berada di Dayeuhkolot.
Dia mengaku, sudah melakukan penanganan disana, sejak tahun 2017 pihaknya juga sudah menutup saluran pembuangan di empat perusahaan sebanyak tujuh titik secara permanen.
Kemudian di awal 2018 ini, pihaknya juga telah menelusuri saluran limbah yang angsung ke sungai Cisuminta sebanyak tiga perusahaan. Sehingga secara total DLH sudah menutup saluran limbah 7 perusahaan.