Orang tua siswa juga sangat mendukung positif program pemerintah ini. Dani, 45, mengaku tidak keberatan mengantar anak tidak sampai depan sekolah. Anaknya yang duduk di kelas 7 SMP Santa Angela pun merasa senang bisa punya kesempatan berjalan kaki ke sekolah.
Senada diungkapkan Budi Agung, 42, warga Cibolerang yang menurunkan anaknya di Plaza Balai Kota Bandung. Ia setuju jika ada peran pemerintah untuk mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Merdeka. Bahkan jika ada kajian lebih lanjut tentang program ini, ia ingin para orang tua juga dilibatkan.
”Sebetulnya menurut saya memang bagus cuma mungkin perlu dilibatkan orang tua dalam hal penanganan kemacetan. Saya pikir yang jadi perhatian kita sebagai orang tua adalah keselamatan pada saat menurunkan si anak,” terangnya.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi Dishub Kota Bandung, Makmur Situmorang menuturkan, kampanye ini sebetulnya sudah dilaksanakan di wilayah Antapani sejak dua minggu yang lalu. Sebagai pilot project, kampanye di Antapani pun terbilang cukup sukses.
”Karena di sana untuk situasinya relatif lebih terkendali, pengawasannya relatif lebih mudah. Lalu lintasnya tidak sepadat di jalur jalur protokol,” tutur Makmur.
Bahkan, kampanye tersebut telah didukung oleh masyarakat setempat. Warga Antapani telah berkomitmen kawasannya menjadi tempat yang ramah lingkungan. ”Semuanya mendukung, jadi kita berharap ini bisa terus berlanjut,” kata Makmur. (ign)