SURABAYA – Jalan Dinoyo dan Jalan Gunungsari di Surabaya akan segera berganti. Kemarin (6/3) Pemprov Jatim mengumumkan pergantian nama dua jalan raya itu. Nama baru dua jalan tersebut diharapkan mempererat persaudaraan Jawa dan Sunda.
Jalan Dinoyo berubah menjadi Jalan Sunda. Sedangkan Jalan Gunungsari menjadi Jalan Prabu Siliwangi. Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan dua nama jalan itu dalam event Harmoni Budaya Sunda-Jawa di Surabaya kemarin.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sultan Hamengku Buwono X. Dua tokoh itu menjadi representasi Sunda dan Jawa.
”Politik itu ada yang kotor. Itu dapat dibersihkan dengan kebudayaan,” papar Soekarwo.
Peresmian dua nama jalan tersebut memiliki latar belakang sejarah yang panjang, yakni Perang Bubat. Perang pada 1357 M (abad ke-14) itu terjadi karena perselisihan antara Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit dan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat.
Konflik tidak berhenti saat perang berakhir. Perselisihan kedua etnis terus berlanjut hingga saat ini. ”Orang Sunda tidak mau disebut orang Jawa. Padahal, ya tinggal di Jawa. Ada pula, sempat beredar isu orang Sunda haram menikahi orang Jawa. Menyangkut banyak hal,” jelas orang nomor satu di Jawa Timur tersebut.
Penggantian nama dua jalan itu diharapkan bisa mengakhiri hal tersebut. Soekarwo menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan penggantian nama jalan itu jauh-jauh hari. Pemprov Jatim juga sudah mendapatkan persetujuan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. ”Sudah disetujui. Sekarang proses masih di DPRD,” ungkapnya.
Meski sudah meresmikan kemarin, Pemprov Jatim belum dapat memastikan kapan nama jalan itu diubah. Sebab, pengubahan nama jalan tidak boleh asal-asalan. Dibutuhkan proses yang cukup panjang. Efek perubahan juga banyak.
”Harus mengubah alamat KTP penduduk yang tinggal di sana, kalau pengiriman barang nanti gimana,” tutur pria 67 tahun tersebut. Kalau semua proses selesai, barulah papan nama jalan dipasang.
Soekarwo menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan ahli sejarah dari beberapa universitas. Pemprov Jatim nanti berencana menulis kisah sejarah itu dalam buku. Setelah Jatim, Pemprov Jawa Barat menyusul mengganti nama jalan. Ada dua nama jalan baru yang berlokasi di Bandung, yakni Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Majapahit. ”Rencananya, kami ganti pada April atau Mei nanti,” ungkap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.