NGAMPRAH – PT Indonesia Power (IP) unit pembakit Saguling secara rutin melakukan kontrol terhadap kualitas air di bendungan Saguling dan kualitas sungai Citarum.
General Manager PT Indonesia Power UP Saguling Buyung Arianto mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama
dengan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Menurutnya, berdasarkan hasuil pengamatan dan penelitian batas mutu kualitas air di Citarum masuk dalam kategori tercemar berat. Bahkan, tidak layak dijadikan bahan baku air minum ataupun wahana wisata air atau budidaya ikan.
Untuk air sungai Citarum yang masuk kedalam waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pihaknya melakukan pengecekan sebanyak empat kali dalam setahun.
’’Walaupun sampah di aliran Sungai Citarum sudah banyak berkurang, airnya masih tercemar oleh limbah industri,’’jelas Arianto kepada wartawan belum lama ini.
Dirinya mengungkapkan, untuk kualitas air masuk kedalam kategori IV. Artinya, kondisi air sangat beracun bila diminum. Bahkan, jenis air ini hanya bisa digunakan untuk menyiram tanaman jenis tertentu saja.
Kendati begitu, kualitas air ini masih bisa dimanfaatkan untuk pembankit Turbin yang ada di PLTA. Namun, untuk operasional IP selalu mengeluarkan biaya besar. Sebab, dengan kualitas air sungai seperti itu peralatan turbin sering mengalami kerusakan akibat korosi.
” Jadi yang mahal itu biaya perawatan turbinnya, bahkan tidak sedikit sampah yang masuk kedalam turbin sehingga harus rutin dibersihkan,”kata Arianto.
Dirinya menambahkan, untuk meningkatkan kadar kualitas airdia menilai, tidak ada cara lain seluruh industri harus patuh melalukan pengelolaan limbah. Dengan , begitu, kualitas air sungai Citarum lambat laun akan pulih.
‘’Untuk permasalahan sampah juga harus menjadi perhatian bersama sebab masyarakat ternyata masih memiliki prilaku membuang sampah sembarangan,”pungkas Arianto (bbs/yan)