Perjuangan Sertu Mohammad Waki Menyelamatkan Warga

Banjir yang terjadi pada 2016 membuat Waki terpanggil untuk menolong seorang warga yang tengah sakit. Dia menyebutkan, warga yang menderita sakit diabetes itu tak bisa dievakuasi dalam kondisi kakinya terkena genangan air.

”Jadi saya gendong dari kamar rumahnya menuju perahu karet yang menunggu di depan rumahnya. Sebab, kondisinya tak memungkinkan. Apalagi kalau sampai terkena air. Harus segera dilarikan ke RSUD,” ungkapnya.

Di tahun yang sama, Waki pernah mengevakuasi seorang warga yang kritis. Waktu itu genangan air nyaris menutup sekujur tubuh korban. Dia menghampiri rumah yang berada di Lingkungan Karangasem itu dengan menumpangi perahu karet milik BPBD.

Sesampai di depan rumah, Waki berenang untuk masuk ke dalam. ”Untuk mengevakuasi warga itu, saya harus berenang. Proses evakuasi begitu sulit. Korban berada di atas kasur yang ditopang dipan, keluarnya lewat jendela,” tambah suami Istiqomah tersebut.

Waki mengungkapkan, itu dilakukan sepenuhnya untuk memenuhi tugas, tanggung jawab, dan naluri kemanusiaannya. ”Karena rumah saya di Ngemplakrejo. Jadi, kalau memang ada bencana, insya Allah kapan pun saya akan datang ke lokasi,” ujarnya.

Sejak kecil, Waki yang lahir di sebuah dusun kecil di Desa Pasean, Kecamatan Sampang, memang bercita-cita menjadi anggota TNI. Terlebih, latar belakang dua orang tuanya yang petani tembakau.

”Saya mendaftar di Korem 084/Bhaskara Jaya Surabaya tahun 1996–1997. Dan alhamdulillah lolos,” ucapnya. Waki juga menceritakan, adiknya, yakni Praka Fathur Rohman, kini tengah mengemban tugas pengamanan perbatasan di Papua.

Tercapainya cita-cita itu membuat Waki lebih disiplin menjaga amanat. Sebelumnya, ayah Luluk Masluhah tersebut sempat bertugas di Batalyon 507/Sikatan di Surabaya (kini Yonif Raider 500). Pada 2003, dia berpindah tugas di Batalyon 512 Malang. Sejak 2011, dia bertugas di Kodim 0819/25.

Sementara itu, Danramil 0819/25 Gadingrejo Kapten Inf Yudi Santrio mengapresiasi kinerja anggotanya itu. Bagi Yudi, aksi heroik yang dilakoni Waki memang sepenuhnya karena panggilan tugas.

”Kami memang selalu menekankan agar memperkuat koordinasi dengan semua mitra kerja. Terutama dalam upaya penanganan kebencanaan yang kerap melanda wilayah kami. Kerja keras anggota itu tak mungkin tercapai kalau tanpa dukungan dari jajaran instansi lain,” tandasnya. (*/c9/c10/oki/rie)

Tinggalkan Balasan