NGAMPRAH- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat meminta warga agar melaporkan segala potensi bencana kepada aparat setempat termasuk kepada BPBD. Hal itu dilakukan agar mencegah terjadinya korban akibat bencana seperti longsor, pergerakan tanah dan banjir bandang. “Musim hujan seperti sekarang yang cukup intens harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Karena potensi longsor dan banjir bandang sangat rentan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dicky Maulana di Ngamprah, kemarin.
Untuk itu, pihaknya tidak henti-hentinya untuk terus mengingatkan seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana. Termasuk pihaknya juga sudah membagi zona-zona rawan bencana longsor di antaranya di wilayah selatan mulai dari Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu hingga Rongga. “Untuk longsor memang wilayah selatan cukup tinggi,” ujarnya.
Menurut dia, hujan yang terus turun saat ini potensi terjadinya banjir bandang sangat besar. Terutama di beberapa sungai besar yang bisa meluap ke rumah-rumah warga. “Seperti contoh kejadian jembatan yang membentang di atas Sungai Ciames itu menghubungkan antara Desa Gunung Masigit dan Desa Citatah harus terputus karena tergurus air sungai yang cukup deras. Sementara, di KBB banyak sekali jembatan seperti itu yang juga perlu diwaspadai,” katanya.
Dicky menambahkan, saat ini Kabupaten Bandung Barat menempati posisi ke-16 dari total 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang masuk kategori rawan bencana. Sementara, posisi ke-1 ditempati Kabupaten Garut dan Sukabumi. “Kabupaten Bandung Barat memiliki wilayah dan geografis yang memang cukup tinggi terjadinya bencana terutama soal bencana longsor,” paparnya.
Dalam melakukan evakuasi saat terjadinya bencana, ujar dia, BPBD Kabupaten Bandung Barat memiliki jumlah personel hingga 53 orang. Dibantu dari relawan dan petugas dari masing-masing kecamatan sebanyak 32 orang. “Selain dari personel BPBD, kami juga dapat bantuan dari komunitas relawan. Ini sangat membantu terutama saat melakukan evakuasi ketika terjadinya bencana di lapangan,” tandasnya. (drx/yan)