SOREANG – Untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) akan terus melakukan komparasi dengan berbagai pihak di masyarakat.
Asisten Deputi 3 Bidang Koordinator Kewaspadaan Nasional dari Kementrian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Jaya Darmawan mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi ke daerah-daerah, salah satunya ke Kabupaten Bandung.
Menurutnya, kunjungan ini untuk menginventarisir potensi masalah yang terjadi. Sehingga perlu koordinasi untuk mendengar langsung dari bawah, berdiskusi memecahkan masalah yang sekarang ramai. Apalagi, isunya banyak berkembang penganiayaan tokoh agama dan perusakan rumah ibadah.
’’Jadi ini yang kita cari akar permasalahan dan solusinya,” kata Jaya ketika ditemui kemarin (22/2).
Dia mengungkapkan, dalam menjalankan koordinasi dan pengendalian kewaspadaan tersebut Kemenkopolhukam melakukan belanja masalah, sehingga permasalah di ranah bawah jangan sampai ada distorsi informasi kemana mana.
”Supaya informasinya tidak ada distrorsi dan untuk mengetahui gambaran permasalahan hasilnya akan menjadi bahan rapat di tingkat atas, Kementrian dan lembaga,’’ kata dia.
Dengan begitu, lanjut dia pihaknya, nantinya akan membuat sebuah kesimpulan dan keputusan bagi Menkopolhukam, dan akan dilaporan juga ke Presiden tentang dinamika kejadian yang mengancam ketahanan dan kewaspadaan bangsa, baru kemudian ada keputusan.
Mengenai pemantauan yang dilakukan, ucap Jaya, pihaknya mengaku sudah melakukan monitoring ke beberapa wilayah. Temuan pertama terjadi di Cicalengka, kemudian berkembang ke Yogyakarta, Jawa Timur. Kemudian terjadi juga di Majalengka, namun informasi yang beredar terdistorsi (menyimpang) dari kejadian sebenarnya oleh media.
”Bisa saja ini Distrosi dari pemberitaan, salah satunya setelah kita konfirmasi ternyata bukan ulama yang sengaja dibunuh, tapi kejadiannya itu ulama memergoki maling, kemudian untuk menyelamatkan dirinya, pelaku membunuh ulama,’’cetus dia.
Dia berharap, situasi tersebut bisa cepat diredam, masyarakat lebih menjalin kekompakan lebih erat, saling menjaga satu sama lain, toleransi dan tidak mudah tersulut isu yang tidak jelas.