NGAMPRAH – Siti Nasikhah (22), warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh pria tidak dikenal yang diperkirakan berumur 35 tahunan.
Saat ini, Siti malah telantar di Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan pengakuan Siti, kasus ini bermula pada saat dirinya diiming-imingi pekerjaan dengan gaji besar. Perempuan penjual nasi ini terbujuk tawaran lelaki tak dikenal yang baru dijumpainya.
Di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Kamis(8/2), Siti menuturkan, dirinya ditawari pekerjaan di Terminal Solo pada Jumat pekan lalu. Tanpa berpikir panjang, orangtua tunggal satu anak itu menerima tawaran tersebut.
”Saya percaya sama laki-laki itu karena memang gaji besar dengan nilai Rp 2,5 juta. Lokasinya katanya dekat, tapi ternyata saya malah dibawa ke Jakarta naik bus,” ujarnya.
Selama di Jakarta, pekerjaan yang dijanjikanpun tak kunjung diterima Siti. Oleh lelaki tak dikenal itu, dia malah dibawa berkelilig ke sana kemari. Bahkan, tidur pun menumpang di musola dan masjid.
Pada Senin lalu, Siti dibawa lelaki itu naik bus lalu turun di Rajamandala, Cipatat. Lelaki yang membawanya mendatangi rumah warga dengan berpura-pura mencari kontrakan.
”Sampai akhirnya saya tinggal di rumah Ibu Sri. Kemudian, laki-laki itu pergi dan tidak kembali lagi. Barang-barang berharga saya, seperti HP juga dibawanya pergi,” katanya.
Sri Murni,30, warga Rajamandala yang menampung Siti mengaku awalnya tak curiga dengan sepasang lelaki dan perempuan yang mencari kontrakan itu. Namun belakangan, dia curiga lantaran si lelaki pergi begitu saja.
”Awalnya mereka mengaku suami istri sampai akhirnya Siti cerita bahwa dia dibawa oleh lelaki yang baru dikenalnya di Terminal Solo,” katanya.
Tak ingin berlarut-larut, Sri kemudian melapor kepada petugas Dinas Sosial di desanya. Lalu, dia pun membawa Siti ke Kantor Dinas Sosial KBB agar dikembalikan kepada keluarganya di Semarang. Kepala UPT Panti Persinggahan Dinas Sosial KBB Enung Rosipah menerima laporan tersebut. Dia pun telah menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Semarang agar pihak keluarga menjemput Siti.