”Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumahnya,” kata Kapusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kemarin.
Di wilayah Jakarta Timur, sebanyak 2.632 jiwa pengungsi ditampung di 24 titik pengungsian dengan rincian di Kecamatan Jatinegara 1.057 jiwa ditampung di 14 titik pengungsian, dan Kecamatan Kramatjati 1.575 jiwa di 10 titik pengungsian,
Sedangkan di wilayah Jakarta Selatan terdapat 3.900 jiwa mengungsi di 7 titik, Kecamatan Pancoran 3.200 jiwa di 4 titik, serta di Kecamatan Tebet 700 jiwa di 3 titik. ”Bantuan logistik telah disalurkan kepada pengungsi. Secara umum penanganan berlangsung lancar,” kata Sutopo.
Hingga selasa siang, pukul 12.00, tinggi muka air di Bendungan Katulampa dan Depok berada dalam posisi normal (siaga 4) sedangkan di Manggarai masih siaga 3. ”Kondisi banjir relatif cepat surut karena debit dari bagian hulu menurun dan tidak ada hujan lokal yang berintensitas tinggi,” kata Sutopo lagi.
Selain itu, normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan sebelumnya juga telah menyebabkan debit sungai menjadi lebih lancar mengalir. Petugas dari Pemda DKI Jakarta telah siaga di lapangan untuk mengantisipasi banjir. Pemprov DKI menyiagakan 450 unit pompa mobile dan stationer.
Sutopo menjelaskan, BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan banjir di Jakarta. Petugas dari Pemda DKI Jakarta bersama LSM dan organisasi masyarakat berada di lokasi dan membantu melakukan upaya penanggulangan bencana banjir.
Sebanyak 31 titik pos pengungsi telah dibuka oleh BNPB, BPBD, dan masyarakat di fasilitas umum seperti masjid, aula, kantor kelurahan, kantor kecamatan, RPTRA, fasilitas pendidikan, dan lainnya yang telah dihuni dan siap menerima warga yang akan mengungsi. (yul/tau/rie)