LEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus melakukan upaya preventif pencegahan kesiapsiagaan bencana gempa sesar Lembang dengan membentuk sekolah siaga bencana bagi 65 Sekolah Dasar yang berdiri pada bentangan sesar Lembang.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Agus Rudianto mengatakan, sesar Lembang membentang 29 kilometer dengan kedalaman 10 kilometer. Mulai dari kaki gunung Manglayang sebelah barat hingga Padalarang.
“ Hasil penelitian pantauan seismometer menunjukan bahwa selama 2010-2012 terjadi 10 gempa meski skala dibawah 2. Namun artinya sesar lembang masih aktif,” jelas Agus kepada wartawan kemarin (6/2)
Dari data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kata Agus, sesar Lembang pernah memicu gempa sekitar 2000 dan 500 tahun lalu, dengan skala 6,8 dan 6,6. Kejadian terakhir gempa kecil terjadi di Kampung Muril 28 agustus 2011 merusak ratusan rumah.
’’Atas dasar itu kami terus mendorong agar wawasan warga khususnya di sekolah mengenali ancaman agar dapat kurangi resiko,’’ ucapnya.
Pembentukan Sekolah Siaga Bencana dilakukan dengan sekolah secara rutin melakukan kegiatan simulasi siaga bencana gempa. Dalam simulasi ini siswa diajarkan tindakan apa yang dilakukan saat menghadapi gempa.
’’Selain materi juga diharapkan kegiatan simulasi terus rutin dilakukan agar wawasan kebencanaan bertambah,’’ pungkas Agus (mol/yan)