Maskot ‘Dilan’ PKS Timbulkan Polemik

”Jadi gak usah terlalu ba­per (bawa perasaan), gak usah terlalu dibawa kesa­na-kesini,” kata Hadi pada wartawan kemarin (30/1).

Hadi menyarankan, ke­samaan nama antara maskot dan karya Pidi Baiq dibuat sebagai hiburan semata saja. Mengingat, media sosial adalah ranahnya mengadu ide dan kreativitas. ”Hiburan aja, bahwa kebetulan nama­nya sama dan media sosial itu tempat beradu kreativitas. Cari aja yang lebih kreatif lagi,” ucap Hadi.

Disinggung tujuan pem­buatan maskot meraih suara pemilih muda saat ini, Hadi menegaskan maskot yang digarap PKS lebih dulu ke­timbang novel dan film karya Pidi Baiq. Menurut dia, Lima maskot tersebut sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. ”Maskotnya dibuat jauh lebih (dulu) sebelum film dan no­velnya lahir. Kita bisa ngeba­lik, nama Dilan itu maskot kami 3 tahun lalu, duluan mana film dan novel dengan maskot kami,” tegas Hadi.

Seharusnya, lanjut Hadi, menanggapi hal ini biasa saja. Menurut dia, perbincangan dimedia sosial tentang ke­samaan tersebut akan segera mereda di media sosial. ”Ka­lau sekarang beda, rezekinya PKS. Jadi biasa-biasa saja, gak usah dijadikan serius. Ini riuhnya dari media sosial, paling juga sekian minggu lagi udah selesai, ada lagi yang lebih baru,” tandas Hadi. (bon/rmo/ded/aim/jpc)

Tinggalkan Balasan