TERDAPAT empat kata angka dalam surat terbuka Presiden Persebaya Azrul Ananda di situs resmi klub, Senin (22/1). Angka yang dimaksud tentu saja nilai kontrak alias gaji dalam durasi tertentu. Kondisi itu membuat banyak yang penasaran sebenarnya berapa angka yang diminta Andik Vermansah.
Dalam konferensi pers di Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin, Azrul kembali menjelaskan soal surat terbuka dan kegagalan negosiasi perekrutan Andik. Ketika itu, Jawa Pos mengkonfirmasi apakah Andik telah meminta sekitar Rp 2,5-2,7 miliar dan bagaimana jawaban dari Persebaya kepada Andik?
”Kalau saya tidak membalas angka, ya saya membalas. Pesannya saya balas,” kata Azrul. Ayah tiga anak itu melanjutkan, sekarang memang era online, tapi alangkah lebih baik kalau bisa bertemu muka. ”Kalau ketemu kami bisa bicarakan angkanya secara private,” lanjutnya.
Dia juga menjelaskan tentang negosiasi yang sempat terjadi pada akhir 2016, sebelum Persebaya bermain di Liga 2. ”Ini bukan melulu soal angka. Kami (Persebaya dan Andik, Red) pernah sepakat Rp 5 miliar untuk tiga musim saat mas Andik masih cedera. Silakan tanya ke mas Candra (Candra Wahyudi, direktur tim Persebaya di Liga 2 2017, Red),” terang penghobi balap sepeda itu.
Ketika itu, kedua pihak sudah bersepakat, hanya terbentur kontrak Andik yang masih tersisa di klub Malaysia Selangor FA. Selain itu, pemain berusia 26 tahun itu sedang dalam perawatan cedera. ”Ketika kembali negosoasi ulang kami bisa memahami kok,” jelas Azrul.
Di sisi lain, Andik sekarang memilih menenangkan diri sebelum mengambil keputusan akan bermain di mana musim ini. Sebab, slot pemain asing di beberapa klub Asia Tenggara rata-rata sudah penuh. Sedangkan, dia pernah mengatakan hanya Persebaya klub tanah air yang akan dibelanya. Dia juga enggan mengomentari lagi soal konferensi pers di Gelora Bung Tomo, kemarin. ”Percuma kalau saya balas tidak akan ada habis-habisnya,” ucap Andik. (rid/yan/ham/ign)