NGAMPRAH– Angin kencang yang terjadi sejak Sabtu (20/1) mengakibatkan pohon tumbang serta menghancurkan gapura pintu masuk taman wisata alam (TWA) Tangkubanparahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pohon tumbang ini juga menghancurkan sebuah kendaraan mini bus yang sedang terparkir di pinggir jalan sehingga mengakibatkan rusak parah.
Gapura selamat datang yang terbuat dari besi sepanjang kurang lebih 10 meter patah terbagi dua. Tiang penyangga yang terbuat beton pun terbelah. Sedangkan mobil berwarna biru bernopol D 7393 UA yang biasa menarik penumpang ke Kawah Ratu Tangkubanparahu hancur di bagian depan. Untungnya, dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Staf Bagian Pengembangan Kawasan PT GRPP selaku pengelola Tangkubanparahu, Roy Ferdinan menjelaskan, tumbangnya pohon yang merusak gapura di objek wisata ini karena sebelumnya angin kencang terus terjadi. Setelah itu, menumbangkan pohon-pohon pinus dengan tinggi lebih dari 20 meter dan diameter antara 20-30 cm. “Kejadiannya pada pukul 09.00. Saat kejadian antrean kendaraan di pintu gerbang ke Tangkubanparahu kebetulan sedang kosong. Namun ada satu mobil yang tertimpa pohon karena saat itu sedang parkir di dekat gapura pintu masuk,” katanya.
Menurut dia, di sekitar kawasan Tangkubanparahu dalam dua hari ada dua pohon pinus yang tumbang. Sementara itu di sepanjang jalan menuju Subang total ada sembilan pohon dalam beberapa hari terakhir. Untuk itu dirinya meminta pengunjung ke tempat wisata Tangkubanparahu untuk waspada dan berhati-hati.
Dia menyebutkan, dalam tiga hari terakhir angin yang berembus di Tangkubanparahu sangat kencang. Bahkan angin akan semakin kencang di pagi dan malam hari. Kendati begitu kunjungan wisatawan tidak terlalu terpengaruh karena kebanyakan mereka sudah mengagendakan kunjungan sejak lama. “Kejadian ini tidak terlalu mengganggu walaupun tadi ada proses evakuasi menyingkirkan pohon yang tumbang. Kalau untuk taksiran kerugian kerusakan gapura dan pos jaga sekitar Rp150 juta,” sebutnya.
Pihaknya langsung menerjunkan sejumlah personel untuk membersihkan material pohon yang tumbang dan menyingkirkan gapura yang rusak. Sedangkan sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang pihaknya melakukan monitoring dan menempatkan petugas di sejumlah titik pohon-pohon yang dikhawatirkan tumbang. “Kita akan lebih memaksimalkan pengawasan di beberapa titik karena potensi terjadinya pohon tumbang bisa saja terjadi mengingat angin kencang terus terjadi,” pungkasnya. (drx)