Leuweung Héjo Rakyat Ngéjo

”Itu akan menjadi rintisan taman hutan raya. Kalau di Utara ada tahura, nah di Kabupaten Bandung pun nanti akan ada tahura Cisanti. Mudah-mudahan nanti pada moment presiden rintisan tahuranya bisa dicanangkan langsung oleh Presiden, karena mulai hari ini pihaknya sudah tugaskan Kabid Konservasi, konsultasi untuk mengarah ke rencana taman hutan raya,” ujar Bupati Bandung.

Sementara untuk penanganan lingkungan di hilir atau sepanjang aliran sungai Citarum, dilakukan berbagai program pengelolaan sampah diantaranya pengelolaan sampah berbasis Rumah Tangga melalui beberapa kegiatan yakni Gerakan Lubang Cerdas Organik (LCO), Pengembangan Bank Sampah, Pembangunan Bank Sampah Induk serta revitalisasi 60 Tempat Pengelolaan Sampah (TPS). Selain itu digalakkan juga penanganan sampah liar menjadi Pojok Edukasi Bersih Sampah (Pokasih), Program Kampung Iklim serta Program Peningkatan Kapasitas Masyarakat (Adiwiyata, Saka Kalpataru, dsb).

Bupati Bandung mengatakan selain berbagai program tadi, keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang disebabkan sungai Citarum, dilakukan pula pengendalian secara vegetative. Sebagai salah satu langkah mengatasi persoalan lahan kritis di hulu sungai Citarum, sekitar tahun 2013 lalu dilakukan pembuatan Leuweung Sabilulungan.

Tanpa mengesampingkan lahan kritis di daerah lainnya, tambah Bupati, penanganan lahan kritis di Kecamatan Kertasari menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bandung. Hal ini perlu dilakukan, mengingat di wilayah ini terdapat hulu sungai Citarum yang keberadaannya sangat dinantikan oleh jutaan penduduk Jawa Barat.

”Jika lahan kritis di Kertasari tidak segera ditangani, maka akan mengakibatkan sedimentasi yang demikian tinggi di aliran sungai Citarum, untuk itu saya sangat memprioritaskan penanganan lahan kritis di daerah hulu saat itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M. Naser mengakui masih ada alih fungsi lahan di area hulu sungai Citarum. Beberapa jenis alih fungsi lahan itu diantaranya ditemukan masih adanya area pertanian sayuran masyarakat di lahan hutan yang sebenarnya tidak diperbolehkan ditanami sayuran. Sehingga, hal itu pun berdampak pada kelangsungan ekosistem dan timbulnya lahan kritis.

”Untuk memulihkan lahan kritis dan menata ruang di hulu sungai Citarum. Saya ingatkan berkali kali untuk masyarakat yang masih menanami sayur-mayur di lahan dengan kemiringan tertentu, agar bersikap kooperatif dalam menjaga kawasan di hulu,” ungkap Bupati Dadang M. Naser.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan