BANDUNG – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang revitalisasi Sungai Citarum. Rapat terbatas tersebut merupakan upaya Jokowi menepati janjinya dalam memperbaiki kualitas Citarum.
”Kunjungan satu bulan lalu, saya berjanji akan kembali untuk membahas revitalisasi Sungai Citarum mulai hulu, tengah, sampai hilir,” kata Jokowi dalam pengantar rapat di Grha Wiksa Pranti, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, kemarin (16/1).
Jokowi masih mengenakan jaket Timnas Indonesia dalam rapat kali ini. Sebelumnya, dia menyaksikan laga perdana Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA sehingga mengenakan jaket tersebut.
Pada rapat ini, Jokowi didampingi oleh Wapres Jusuf Kalla. Hadir pula Menko Maritim Luhut Panjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo.
Jokowi memandang penting untuk merevitalisasi sungai Citarum. Aliran sungai ini dimanfaatkan masyarakat untuk minum hingga pembangkit listrik. ”Ini bukan rapat yang pertama, sudah 14 kali. Sebelumnya dipimpin Pak Menko Maritim,” kata Jokowi.
Begitu rapat selesai, Jokowi langsung bertemu dengan para tokoh pemerhati lingkungan. ”Telah 14 kali kami melakukan rapat mengenai Citarum ini dan pada malam hari ini kami mohon masukan, saran-saran dari bapak-ibu sekalian,” kata Jokowi lagi.
Jokowi menjelaskan bahwa Sungai Citarum sangat penting karena 80 persen sumber air minum masyarakat Jakarta berasal dari sungai. ”Info yang saya terima 3.000 industri yang kebanyakan limbahkan dimasukkan ke sini,” tegasnya.
Jokowi menegaskan, revitalisasi Citarum akan menggunakan APBN dan APBD. Selain itu, pihak swasta dan bantuan internasional pun akan dilibatkan.
”Kami buat timeline Citarum aksi selama 2018 dan perkiraan kami memang kalau dikerjakan secara cepat dan terus menerus kurang lebih 7 tahun baru selesai,” urainya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memberi perhatian khusus terhadap penyelesaian permasalahan pencemaran sungai Citarum yang saat ini mendapat predikat sungai terkotor di dunia.