Pesta, Lima Orang Gay Diciduk Polisi

Perlu diketahui, aplikasi asal China ini pertama kali muncul pada 2012 lalu dengan pengguna saat ini sebanyak 3 juta pengguna. Sebagian besar ialah pengguna aktif, sementara sisanya hanya mencoba untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari informasi di Playstore, pengguna aplikasi yang juga bisa diunduh untuk IoS ini sudah mencapai 27 juta pengguna. Bahkan untuk di Indonesia, angpa pengunduhan sudah di atas 1 juta pengunduh.

Aplikasi Blued ini menawarkan penggunanya untuk berhubungan dengan pengguna lain di seluruh dunia, baik untuk berkomunitas, chatting, kencan, berkirim video, dan mengekspresikan hidup dengan bebas. Kini, aplikasi yang sudah diperbaruhi pada 12 Januari 2018 ini juga sudah memiliki fitur video call.

DA, 16, salah seorang pelaku menyimpang yang diamankan Polres Cianjur, mengaku menggunakan aplikasi tersebut selama sepekan untuk mencari teman. Dia berdalih jika awalnya tidak tahu aplikasi tersebut untuk komuntias gay.

Setelah mendapatkan teman dan mendapatkan nomor telepon, dia pun selanjutnya berkomunikasi melalui aplikasi percakapan Whatsapp. ”Aktifnya selama empat hari, selanjutnya saya jarang pakai. Sepekan setelah diinstal pun saya langsung hapus aplikasinya. Awalnya memang hanya ingin cari teman, saya juga tidak ikut pesta seks, hanya dipaksa untuk melepas pakaian saat berkumpul itu,” ungkap dia.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku miris mendapatkan ifnormasi jika ada pesta seks menyimpaang di Cianjur. Termasuk dengan amrak digunakannya aplikasi percakapan untuk kaum gay. Dia bakal menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera memblokir aplikasi tersebut.

Tidak hanya Blued, dia juga mendorong aplikasi serupa untuk turut diblokir. Apalagi, berdasarkan pencarian di Playstore, ternyata banyak aplikasi serupa, sepertihalnya Romeo, Lollipop, Kencan dan Obrolan Gay, Grizzly, Daggyhunt, dan lainnya.

”Segera akan saya instruksikan dinas terkait mengirimkan surat atas nama Pemkab ke Kementerian Kominfo, supaya aplikasi seperti itu diblokir. Cianjur ini sedang berupaya memberantas pertumbuhan jumlah gay di cianjur, makanya perlu didukung dengan pemblokiran aplikasi yang memfasilitasinya,” tegas Herman. (bay/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan