BARCELONA – ”Barcelona bukan klub yang cocok bagi pemain Brasil,” begitu kata Ronaldo, dikutip Daily Mail. Tetapi itu bukan alasan bagi Philippe Coutinho untuk melupakan mimpinya berkostum La Blaugrana. Kemarin WIB (7/1) Coutinho akhirnya meninggalkan Liverpool, dan bergabung ke Barca.
Dilaporkan ESPN, Coutinho diboyong Barca dengan fee sebesar EUR 160 juta (Rp 2,58 triliun). El Mago bakal bermain di Camp Nou dalam jangka waktu 5,5 musim ke depan. ”Itulah mimpi-mimpinya. Saya pun tak kuasa untuk mengubah pendiriannya,” sebut pelatih Liverpool, Juergen Klopp dikutip Football Espana.
Belum ada kabar terkait kapan Coutinho akan diperkenalkan ke publik Camp Nou. Tapi, dari kepindahannya ke Barca ini. Coutinho mempunyai klausul pelepasan senilai EUR 400 juta (Rp 6,45 triliun). ”Dia 100 persen dengan masa depannya, begitu pun keluarganya. Mereka pun sudah mantap di Barcelona,” lanjut Klopp.
Pertanyaannya, dengan label sebagai pemain termahal kedua di bawah Neymar, akankah Coutinho mampu bersinar di klub barunya itu? Kenapa tidak. Lupakan apa pesan Ronaldo pada Coutinho. Barca tetap jadi habitat terbaik bagi pemain-pemain Brasileiro. Coutinho jadi pemain Brasil ke-30 yang mengenakan jersey Barca dalam 120 tahun sejarahnya.
Tradisi dimulai dari Da Silva pada 1948 meski cuma bermain tiga kali. Sonny Anderson, Romario, Ronaldo, Rivaldo dan Ronaldinho. Mereka punya peran besar memberikan trofi juara Liga Champions pada 2006. Begitu pula dengan Dani Alves dan Neymar yang menjadi kunci di Barca saat mendominasi musim 2014-2015.
Lagipula, di skuad Barca saat ini sudah ada Rafinha dan Paulinho sebagai pemain Brasil. Sehingga, Coutinho diyakini tidak akan susah beradaptasi di sana. Gaya jogo bonito Brasil bisa kembali diharapkan dengan adanya Coutinho. Apalagi sepeninggal Neymar yang pergi ke Paris Saint-Germain (PSG) musim panas lalu.
Begitu pula dengan formasi Ernesto Valverde musim ini. Coutinho takkan bermasalah di saat diminta bermain melebar ke sisi kiri dalam formasi 4-4-2. Peran yang tak jauh beda di saat Klopp memainkan Fab Four-nya, dan Coutinho ke lini tengah. Dia mampu mengisi posisi yang kerap ditinggalkan Andres Iniesta.