SOREANG – Jelang Pemilihan Gubernur Jabar 2018, bakal calon Wakil Gubernur Jabar dari Partai PKS Ahmad Syaikhu melakukan konsolidasi untuk memperkuat roda politik bersama kader, simpatisan dan masyarakat umum.
Sebagai salah satu kontestan pada hajat demokrasi warga Jabar itu, Syaikhu mulai memperkenalkan diri kepada warga Kabupaten Bandung dan langsung melakukan pertemuan bersama petani kopi dan komunitas pecinta kopi di Kecamatan Ciamung. Belum lama ini.
Menurutnya, keberadaan petani Kopi harus dilakukan pembinaan agara memiliki manfaat luas bagi masyarakat. Bahkan, Kecamatan Cimaung merupakan penghasil kopi terbaik di dunia yaitu kopi (Java) preanger arabika.
Kunjungan yang didampingi oleh jajaran DPD PKS Kabupaten Bandung melaksanakan kegiatan perbincangan hangat dengan para petani kopi. Bahkan, pada kesempatan sama Saykhu sempat mencoba meracik sendiri kopi seperti seorang Barista.
“Kunjungan memang untuk memperkenalkan diri sekaligus ingin menyerap keinginan warga Kabupaten Bandung. Sehingga, ketika perumusan visi misi akan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengajak kepada warga Jabar untuk menikmatii kopi dan hasil pertanian khas Jawa Barat. Bahkan harus bangga dengan produk pertanian dari tanah Pasundan. karena berabad-abad sejak jaman Belanda hasil pertanian dan rempah-rempah selalu jadi pusat perhatian negara-negara eropa kala itu.
Syaikhu menambahkan, terkenalnya Kopi dari Jabar ke tingkat dunia, harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan para petani kopi. Sehingga, perlu perhatian dari pemerintah.
’’Perhatian bisa diberikan dengan memberikan bantuan bibit kopi seperti yang sudah dilakukan Pak Aher tapi masih belum menjangkau semuanya baru sebanyak dua juta kopi,’’ tuturnya.
Shaikhu menambahkan, untuk pasca panen pun harus diperhatikan masalah harga kopi. Sehinga perlu diatur mengenai sistem distribusi dan regulasi agar petani kopi tidak dirugikan.
’’Pemerintah daerah dan pusat harus memberikan perlindungan kepada petani (kopi dan lainnya), juga dapat mengkoordinasikam hasil-hasil pertanian dari hulu ke hilir (dari petani ke pasar),’’ pungkasnya (rus/yan)