Ducati Mendekati Fase Krusial

Dengan fokus pengembangan tersebut Gabbarini yakin motor 2018 akan semakin pas dengan gaya balap Lorenzo.”Komentar dan masukan dia (Lorenzo) sama dengan pendapat rider Ducati lainnya,” tambah Gabbarini.

Namun jika melihat pengembangan motor pasca kedatangan Lorenzo di Ducati justru Dovizioso yang langsung tampil menonjol. Menang enam kali sepanjang 2017. Bandingkan dengan Lorenzo yang belum merasakan kampiun. Tentu yang pertama lantaran Dovi sudah Lima tahun bersama Ducati. Setiap evolusi dikenalnya dengan baik. Sedangkan kedatangan Lorenzo, mengonfirmasi sebagian besar keluhan Dovi sebelumnya.

Selain itu, meski gaya balap Dovi dan Lorenzo berbeda, tapi perbedaannya tidak seperti bumi dan langit. Meski demikian, Ducati tidak keberatan mengembangkan motor dengan menyesuaikan dengan dua rider sekaligus. ”Tentu, membutuhkan upaya lebih dari pabrikan. Tapi hal positifnya adalah kami bisa belajar lebih banyak karena kami mendapatkan banyak hal positif dari dua pembalap sekaligus,” lanjut Gabbarini.

Dalam perkembangannya, ternyata ketika masukan dari Jorge Lorenzo dituruti oleh pabrikan, dampak positifnya langsung dirasakan oleh pembalap lainnya. ”Memang ada risiko kami kehilangan arah saat mengembangkan motor dengan dua arah sekaligus. Tapi Gigi (Dall’Igna) sangat cerdas dalam memahami sesuatu dan kemudian memutuskan “ya” atau “tidak”,” paparnya.

Dovizioso sendiri setelah melakukan uji coba post season di Valencia menyatakan tidak menuntut banyak dari motor Ducati 2018 nanti. ”Asal bisa berbelok sedikit lebih baik saja sudah cukup,” yakinnya. (cak/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan