Bandung – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hingga saat ini belum bersepakat mengenai calon pendamping Ridwan Kamil, akhirnya akan mencapai titik temu. Benang merahnya, mereka akan tetap mendukung Wali Kota Bandung bertarung dalam perebutan kursi Jabar 1 bersama Partai Nasdem.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Bandung, Firman Manan mengatakan, perbedaan tajam antara PPP dan PKB mengenai cawagub Ridwan Kamil pada akhirnya akan terselesaikan dengan cara dikompromikan.
”Saya yakin PPP dan PKB masih punya harapan besar kepada Kang Emil. Sebab, parpol ukurannya kemenangan. Sampai saat ini Kang Emil yang paling berpeluang untuk memenangkan Pilgub Jabar,” kata Firman Manan, kemarin (21/12).
Menurut dia, Emil menghadapi masalah pelik terkait penentuan calon pendampingnya pada Pilgub Jabar. Salah satu partai pengusungnya, PKB yang menolak jika dirinya memilih politisi PPP, Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakilnya. Sebaliknya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar justru menawarkan jalan tengah dengan memilih calon alternatif dari luar partai.
Namun PPP tak setuju dengan usulan Cak Imin—sapaan akrab Ketua Umum PKB itu. Partai berlambang kakbah ini ingin Uu Ruzhanul Ulum, yang saat ini menjabat Bupati Tasikmalaya itu berpasangan dengan Kang Emil.
Firman Manan memandang, perbedaan pandangan kedua parpol yang mencolok itu sebenarnya dilatari oleh kepentingan politik. Sebab, mereka mendukung Emil dengan kepentingan masing- masing.
”Pada akhirnya harus dicari alternatif yang disepakati. Kalau yang satu mendapat insentif, kemudian, yang lain juga harus kita carikan insentifnya,” kata Firman.
Ancaman bakal mundur dari partai penyokong Kang Emil, menurut Firman, hal itu hanya untuk menaikkan posisi tawar. ”Semakin tinggi posisi tawar, maka itu semakin menaikkan konsensi yang didapat,” ujarnya.
Firman yakin, negosiasi Emil dengan pimpinan PPP dan PKB akan membuahkan hasil. Sehingga, dia tak terhambat untuk mendaftar sebagai kontestan Pilgub Jabar.
Dia memprediksi, Emil akan bersaing dengan dua kandidat gubernur lain pada Pilgub nanti. Salah satunya, diajukan oleh koalisi yang dibangun oleh PDI Perjuangan dan Golkar.