Ketua Koti Kota Bandung sekaligus pemilik Eco Bambu Andreas Wiharja atau lebih dikenal Wiwi mengutarakan banyak filosofis yang terkandung dalam setiap kaulinan urang lembur. Dan juga salah satu inovasi pendidikan karena bisa diterima oleh anak.
”Kita akan terus pertahankan dan ditingkatkan, sebab ini merupakan inovasi pendidikan. Karena banyak disiplin ilmu yang didapatkan seperti kedisiplinan, rasa sosialisasi dan bisa saling menghargai,” sebutnya
Dia mengatakan banyak kaulinan Sunda yang dapat dipertunjukan pada festival itu namun, kata dia, pihaknya juga harus memilih permaian yang dapat dimainkan secara bersama. ”Ternyata, yang selama ini terjadi kekerasan dan bullying bisa dihapuskan dengan adanya kaulianan urang Sunda ini,” ungkapnya.
Dia meyebutkan banyaknya dukungan dari pemerintah kota Bandung, kususnya Dinas Pendidikan Kota Bandung. Disdik menurutnya terus mensosialisasikan kaulian urang Sunda ke setiap sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah pertama untuk memberikan wadah untuk kaulinan urang lembur ini.
“Mudah -mudahan ini bukan awal dan akhir, karena kalau dilihat dari antusias anak-anak mereka sangat terhibur dan lupa dengan henponenya,” tutupnya. (pan/ign)