JAKARTA – Polemik Transfer Matching System (TMS) antara Persebaya dan Bhayangkara FC akhirnya menemukan titik terang. Itu setelah dalam pendaftaran TMS yang dilakukan oleh PSSI di Jakarta mulai siang kemarin (19/12), manajemen Bhayangkara FC bersedia melepaskan TMS dengan nama Persebaya yang mereka gunakan selama berkompetisi di Liga 1 musim lalu.
Sebagai ganti, tim dengan julukan The Guardian yang baru saja keluar sebagai juara kompetisi kasta tertinggi tanah air itu membuat akun baru dengan nama Bhayangkara FC. Itu akan menjadi indentitas baru mereka di bursa transfer FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) di kompetisi musim baru nanti.
“Kami sudah tidak lagi menggunakan nama Persebaya seperti musim lalu. Harapan saya, dengan sudah menggunakan nama kami sendiri, maka polemik terkait TMS antara kami dengan Persebaya sudah selesai,” kata Sumardji, manajer Bhayangkara FC.” Toh masalah TMS ini hanya masalah administrasi yang tidak terlalu prinsip,” tegasnya.
Pria yang juga salah satu perwira tinggi di kepolisian republik Indonesia itu bahkan meminta agar bonek, suporter Persebaya, untuk tidak lagi mengkait – kaitkan klub mereka dengan TMS Persebaya di kemudian hari. “Apalagi sampai menuding kami mencuri TMS Persebaya, sungguh itu fitnah yang kejam,” terangnya.
Dengan telah memiliki TMS atas nama Bhayangkara tersebut, Sumardji mengungkapkan bahwa, mereka akan menjadikan awal musim untuk fokus mendapatkan Lisensi AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Memang, karena belum memiliki Lisensi AFC tersebut, membuat mereka harus rela tidak bisa tampil di kompetisi Asia meski berstatus sebagai juara.
“Kami tidak mau mengulangi catatan pahit di musim lalu. Keluar sebagai juara namun tidak bisa berkompetisi di Asia adalah pelajaran pahit yang tidak boleh terulang kali kedua, ” harapnya. ” Kami sudah berkonsultasi dengan federasi dan sudah tahu apa saja yang harus dilengkapi untuk mendapatkan lisensi AFC itu,” timpal Sumardji.
Seperti diketahui, mulai kemarin sampai dengan Jumat (22/12) mendatang, PSSI memberikan kesempatan kepada semua tim peserta Liga 1 untuk mengikuti workshop terkait TMS di kantor PSSI di Kuningan, Jakarta. Di hari pertama, ada lima klub yang mendapat kesempatan lebih dulu. Masing – masing Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar dan Arema FC.