SUMEDANG – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ikut prihatin dengan bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya yang mengakibatkan kerusakan bangunan. Bahkan Gubernur IPDN Prof Dr Drs Ermaya Suradinata SH MH MS, turun langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Rektor yang datang bersama istri, meluncur ke lokasi bencana pada Minggu (17/12) lalu pukul 07.00. Kedatangannya didampingi Kepala Biro III dan Kepala Bagian Umum IPDN yang lokasinya di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Dalam kesempatan itu, sekitar 100 praja dan 20 pengasuh ikut dalam kegiatan bakti sosial.
“Begitu mendengar kabar saudara-saudara kita terkena bencana, tentunya sangat sedih karena selain harta benda ada juga korban jiwa. Makannya saya langsung datang ke lokasi kejadian dengan segera,” kata Ermaya dikonfirmasi, kemarin (18/12).
Rektor IPDN beserta rombongan hadir dan turut terjun langsung ke rumah-rumah yang terkena dampak gempa berskala 7,3 SR tersebut. Bahkan para praja turut membantu masyarakat membereskan serpihan-serpihan reruntuhan dan tanah longsor yang masih tersisa.
Korban yang terkena dampak bencana itu, saat ini masih membutuhkan bantuan logistik terutama makanan. Melihat kondisi seperti ini, IPDN segara tanggap dan sigap untuk terjun langsung ke tempat kejadian dengan membawa bantuan makanan untuk membantu stok logistik di tempat bencana.
Bahkan sebelumnya, beberapa bulan terakhir Kabupaten Tasikmalaya dilanda longsor dan angin puting beliung. Sehingga mengakibatkan stok logistik makin menipis.
“Untuk itu kami tergerak untuk memberikan bantuan kepada korkan bencana yang saat ini sangat membutuhkan bantuan,” ujarnya.
Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber dan data Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, di Tasikmalaya sendiri terdapat 109 rumah yang terdampak rusak, 44 rusak berat dan 65 rusak sedang.
Salah satu praja yang ikut ke lokasi bencana mengaku sangat prihatin dengan kondisi itu, sebeb di beberapa tempat banyak bangunan rumah yang rusak dan hingga saat ini belum mendapatkan perbaikan.
Bahkan warga sendiri, kini masih membutuhkan bantuan logistik dan ada harapan kalau rumah diharapkan dibangun kembali. Namun sangat disayangkan terbentur dengan biaya, sehinga sebagian warga yang terkena dampak bencana menunggu uluran tangan para dermawan.