Sementara itu Peneliti Senior Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Unpad Idil Akbar menilai, kendati PDIP bisa mengusung bakal calon sendiri, tapi sebaiknya PDIP tetap berkoalisi dengan partai lain. Sebab, itu dilakukan untuk mendongkrak kemenangan di Pilgub Jabar.
”Meskipun hal itu tergantung dengan nama bakal calon wakil gubernur yang akan diusung oleh PDIP. Apakah mampu meningkatkan elektabilitas, popularitas Dedi Mulyadi atau tidak,” tuturnya.
Selain itu, dari aspek polarisasi politik, PDIP dinilai tidak memiliki pilihan lain selain bergabung dengan Partai Golkar dan Hanura. Sebab, komunikasi dengan dua partai tersebut sudah lama terjalin.
Baca Juga:BBM dan LPG Aman Sampai Akhir TahunDisdik Akan Gelar Apresiasi Pendidikan Bandung Juara
”Kedua, jika bergabung dengan koalisi Ridwan Kamil sepertinya kecil kemungkinan karena semua petinggi PDIP menegaskan tidak akan mendukung Ridwan Kamil. Jadi yang memungkinkan dengan Golkar dan Hanura,” paparnya.
Namun skema lain bisa juga terjadi. Jika Ridwan Kamil mau mulai membangun komunikasi lagi dengan PDIP. ”Ini memungkinkan terjadi di last minute yang biasanya dilakukan oleh para kandidat,” pungkasnya. (mg2/ziz/rie)
