BANDUNG – Memiliki potensi bencana yang besar Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya mendapat bantuan Hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB Maman S Sunjaya mengatakan, bantuan tersebut sudah merupakan alokasikan anggaran 2016 lalu. Bahkan, sudah disalurkan untuk berbagai penanganan kebencanaan di berbagai daerah.
Menurutnya, beberapa rencana Pemkab Bandung Barat untuk menggunakan anggaran tersebut akan segera dilakukan pada tahun ini di antaranya penanganan relokasi Kampung Dengkeng, Jembatan Cikalong, Lampegan dan Tembok Penahan Tanah (TPT) longsor di Puteran Cipeundeuy.
“Alhamdulillah upaya kami berbuah hasil, anggaran ini untuk Jika memungkinkan nanti akan ada dana hibah selenjutnya,” kata Maman yang juga menjabat Kepala BPBD.
Selain itu, Anggaran, berasal dari bantuan hibah bencana untuk tahun anggaran 2018 pemerintah pusat melalui BNPB. Uang itu dapat digunakan mulai pertanggal 5 Desember 2017 hingga 5 Desember 2018.
Namun untuk ketentuannya, anggaran itu harus terserap dalam jangka waktu satu tahun. Hal ini, perlu dibahas dan dilakukan kajian untuk realisasinya. Sebab, beberapa penanganan Pasca bencana di beberapa titik belum sepenuhnya maksimal.
“Jadi jika kajian sudah selesai kita bisa langsung actions,” ucap Maman.
Dengan didapatnya bantuan hibah ini, lanjut Maman, merupakan efisiensi bagi APBD untuk penanggulangan beberapa bencana kategori besar. Bahkan, anggaran ini juga memberi angin segar bagi warga terdampak bencana.
Maman menambahkan, untuk relokasi kampung dengkeng akan menjadi prioritas dan ingin segera terealisasi. Sebab, saat ini 57 Kepala Keluarga masih menghuni hunian sementara.
“Nanti kita akan relokasi dan warga kampung Dengkeng akan memiliki hunian tetap,” pungkas Maman (bbs/yan)