2.100 Catin Ikuti Bimbingan Pra Nikah

NGAMPRAH – Untuk meminimalisir kasus perceraian yang kini semakin marak Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara gencar melakukan pembinaan kepada Calon Pengantin (Catin) untuk mengikuti program perkawinan.

Kasi Bimas Kemenag KBB, Saripudin menyebutkan, selama 2017, pihaknya telah menggelar program bimbingan perkawinan mencapai 2.100 catin.

“Jadi bimbingan perkawinan dilakukan, untuk memberikan bekal pendidikan agar para catin bisa menjalankan perkawinan dengan baik,”jelas Saripudin ketika ditemui kemarin (17/12)

Dirinya menuturkan, jumlah tersebut terbilang sangat banyak bila dibandikan tahun sebelumnya. Hal ini, disebabkan Kemenag telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ingin melangsungkan pernikahan.

Selain itu, program tersebut memiliki tujuan sebagai solusi dan bekal bagi pasangan yang mau menikah untuk memahami secara subtansial tentang seluk beluk kehidupan keluarga dan rumah tangga.

Saripudin menuturkan, di KBB sendiri berdasarkan data statistik perkawinan per tahun rata-rata mencapai angka 13.000 pasang. Angka tersebut dinilai cukup fantastis dan sangat berpengaruh terhadap kemungkinan adanya perubahan-perubahan sosial masyarakat.

Untuk itu, program ini akan terus digulirkan setiap tahunnya sebagai upaya pencegahan angka perceraian di KBB yang angkanya semakin meningkat.

Dirinya mengatakan. pemahaman konsep rumah tangga disampaikan dalam program ini kepada calon pengantin. Seperti, bagaimana cara menangani konflik dalam keluarga dan penanganan cara mendidik anak dengan baik dan benar.

Selain itu, keluarga merupakan pondasi penting dalam membangun sumber daya manusia. Terlebih keluarga yang kokoh dan tangguh merupakan kebutuhan mendasar Negara.

“Hal ini sejalan dengan agenda prioritas pembangunan dalam nawa cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia,” katanya.

Saripudin menambahkan, program bimbingan perwakinan tersebut sudah dilaksanakan di 16 Kecamatan Kabupaten Bandung Barat. Sehingga, selanjutnya program tersebut juga bisa menyasar usia pra nikah pada 2018 mendatang.

“Tahun depan kita berharap kuotanya terus bertambah karena program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang akan menikah,” tandasnya. (drx/yan)

Tinggalkan Balasan