jabarekspres.com, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung saat ini sedang membangun Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Rancacili. Bangunan itu nantinya akan diperuntukan sebagai tempat rehabilitasi bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Bandung.
Kepala Dinas Sosial dan Penangulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, progres pembangunan Puskesos sampai saat ini sudah mencapai 90 persen.
”Mudah mudahan awal tahun depan bisa digunakan, dan bisa menampung kurang lebih 300 anak,” kata Tono pada acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah, kemarin(12/12).
Tono mengatakan, keberadaan Puskesos dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan PMKS secara terpadu. Nantinya akan menjadi tempat rehabilitasi untuk anak jalanan, PSK, Gelandangan Pengemis, Lansia, Sakit jiwa. ”Mana dulu yang diutamankan pelayanan nanti bisa untuk pendampingan anak terlantar, lansia, pekerja WTS,” katanya.
Tono menargetkan pembangunan Puskesos selesai tahun ini. Sehingga Kota Bandung memiliki tempat rehabilitasi PMKS secara terpadu. “Tahun ini mudah mudahan bisa selesai,” ujarnya.
Persoalan kemiskinan kata Tono, memang menjadi problem bagi kota besar seperti Bandung. Dinas Sosial mencatat, pada 2017 jumlah warga miskin di Kota Bandung mencapai 421ribu jiwa dari empat desil. 6 ribu di antaranya merupakan PMKS.
“Sekarang ada pendataan 2017, ada 421 ribu jiwa terbagi empat desil pertama sangat miskin, miskin, rentan miskin, hampir miskin,” tuturnya.
Ada beragam program lintas sektor di Kota Bandung untuk mengentaskan kemiskinan. Mulai dari bantuan dana, sekolah gratis, kesehatan gratis, hingga pelatihan wirausaha untuk terlepas dari jerat kemiskinan.
”Program banyak karena berbagai sektor mendukung, ada kredit melati, kesehatan gratis, pendidikan gratis. Itu yang digratiskan gak kecil 421.000 kalau diuangkan ratusan miliar,” jelasnya.
Selain itu Tono pun meyebutkan, untuk mengatasi PMKS di kota Bandung, harus saling bergandengan sebab dengan memberi di jalan tidak akan meyelesaikan permasalahan, malah akan menambah permasalahan. ”Jadi kita imbau kepada masyarakat atau wisatawan yang datang ke Bandung mudah-mudahan bisa mengerti tidak diperbolehkan untuk memberikan donasi kepada yang meminta-minta atau PMKS yang ada di jalan. Karena selain akan terjadi penumpukan PMKS, juga tidak mendidik. Memberi mereka mendidik menjadi malas, mendidik mereka menjadi berpenyakit, penyakit malas,” tambahnya.