jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat terus mendorong pemberdayaan ekonomi terutama bagi mereka yang berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas).
Hal itu dilakukan menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Heri Partomo lantaran penyandang disabilitas memiliki hak sama dengan lainnya. Pekan depan, Dinsos bakal menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional untuk Tingkat Kabupaten Bandung Barat 2017 dengan tema “Menuju Masyarakat Inklusi, Tangguh dan Berkelanjutan”.
Heri lebih lanjut menyebutkan pemerintah daerah terus mendorong agar pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas dapat dimaksimalkan. ”Setiap tahun. kami mendorong terus para disabilitas ini agar lebih mandiri. Seperti memberikan pelatihan ke mereka mulai dari usaha tata boga, menjahit, pijat tunatera, tata rias, dan budidaya tanaman organik. Dengan begitu, mereka dapat hidup mandiri,” katanya.
Dia menyebutkan di Kabupaten Bandung Barat tercatat ada sekitar 6 ribu penyandang disabilitas, di antaranya tunanetra, tunarungu, down syndrome, celebral falsy, tunadaksa, dan tunagrahita. Menurut Heri, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberi pelatihan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan penyandang disabilitas.
Bahkan, bila mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, disebutkan bahwa Pemkab, BUMN/BUMD harus menyediakan kuota lowongan kerja sebesar 2 persen. Sementara, untuk di swasta atau perusahaan sebesar 1 persen. ”Artinya sesuai UU, bahwa disabilitas memiliki hak yang sama sesuai dengan kemampuan mereka,” paparnya.
Heri juga menambahkan, sebagai wujud kepedulian dan dukungan dari pemerintah kepada penyandang disabilitas untuk kesejahteraannya meningkat. Pihaknya juga akan terus mempriorotaskan penyediaan fasilitas publik khusus disabilitas. ”Saat ini sudah saatnya hak-hak penyandang disabilitas harus segera terpenuhi. Termasuk kami juga akan memberikan bantuan permodalan untuk usaha mereka,” ujarnya.
Lebih jauh Heri menjelaskan, Pemkab Bandung Barat juga mempunyai program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM). Hal ini, dilakukan untuk mendapatkan pembinaan, pelatihan dan pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas. Tak hanya itu, kata dia, pihaknya juga terus mendorong peran swasta dalam hal ini sejumlah perusahaan besar yang ada di Kabupaten Bandung Barat, seperti Ultrajaya, Indofood, Ateja, Bjb dan lainnya untuk turut serta membantu penyandang disabilitas seperti memberikan berbagai bantuan seperti kursi roda. ”Makanya pada puncak perayaan Hari Disabilitas nanti, bantuan dari sejumlah perusahaan ini akan diberikan langsung kepada penyandang disabilitas,” ujarnya.