jabarekspres.com, NGAMPRAH – Pengadaan buku perpustakaan yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga ada ketidak beresan dalam proses pelelangannya. Sebab, berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pemenang tender diberikan oleh CV Cahaya Abadi. Padahal, nilai pengadaan sebesar Rp 3.14 miliar.
Kepala Bidang Kearsipan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah KBB Deni Juanda mengatakan, anggaran untuk pengadaan buku perpustakaan tersebut berasal dari Bantuan Gubernur (Bangub)
“Itu bantuan dari Bangub dan bukunya disalurkan di 165 titik atau 125 desa,”jelas Deni ketika di Konfirmasi langsung (21/11)
Dirinya menyebutkan, penyaluran diberikan terhadap 125 perpustakaan desa, 12 Taman Baca Masyarakat (TBM), 9 perpustakaan pesantren, 7 masjid dan 12 komunitas pembaca.
Deni menyebutkan, buku diberikan terdiri dari buku keterampilan, teknologi tepat guna, bahasa dan buku agama. Dengan jumlah buku sebanyak 550 eksemplar untuk satu titik.
Dirinya enggan untuk berbicara banyak tentang pemenang tender yang dimenangkan CV Cahaya Abadi. Sebab, kewenang lelang bukan pada ranah dinas. Namun, Bangub ini sudah sejalan dengan program pemerintah daerah untuk mengembangkan minat baca tahun ke tahunnya.
“Kami menyambut baik bantuan ini karena berdampak positif bagi masyarakat luas,” paparnya.
Dirinya mengatakan, untuk seluruh buku sudah disalurkan sesuai dengan jumlah titik yang layak untuk menerima bantuan.
Namun dia mengaku bahwa tidak semua desa mendapatkannya Sebab. Sebelumnya ada beberapa desa sebelumnya mendapatkan bantuan.
“Jadi kita pilih beberapa desa yang memang belum pernah menerima bantuan buku sebelumnya. Termasuk desa itu benar-benar membutuhkan dengan minat baca yang tinggi,” katanya.
Setelah disalurkan, ujar dia, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi di lapangan agar bantuan buku tersebut dapat dimanfaatkan.
Kendati begitu, pihaknya pada 2018 nanti baru akan memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada aparatur desa agar bisa mengelola perpustakaan dengan baik.
Deni menambahkan, sebagai upaya meningkatkan minat baca, dirinya terus mendorong agar seluruh desa memiliki perpustakaan agar memberikan ruang yang lebih mudah bagi masyarakat.
“Untuk TBM kami baru memiliki 50 TBM. Termasuk desa-desa yang belum memiliki perustakaan ke depan diharapkan bisa berdiri juga,” pungkasnya. (drx/yan)