Dia memerinci, sekitar 1,6 persen belum direkam. Sedangkan yang sudah merekam tetapi belum mendapatkan e-KTP sejauh ini baru 1,7 persen. Tapi data ini akan terus diperbaharui karena setiap harinya akan ada penduduk yang merekam atau mencetak e-KTP di kecamatan masing-masing.
Sementara itu, Operator Kecamatan Bandung Kidul, Malik mengatakan sampai saat ini Bandung Kidul hanya akan memprioritaskan warga yang sama sekali belum memiliki e-KTP dan yang belum melakukan melakukan proses perekaman.
”Jadi, warga yang hanya mencetak e-KTP baru karena datanya diperbaharui (ganti status, baru pindah dan lain-lain) tidak akan kami layani. Sebab, saat ini memprioritaskan yang belum memiliki e-KTP,” pungkasnya. (mg2/rie)