Bantuan kredit ini, menurut Sri, sangat potensial untuk mengangkat taraf hidup dan mendorong masyarakat lapisan bawah dan meningkatkan kondisi ekonominya melalui kegiatan usaha. Syaratnya, seperti diterangkan Sri, penggunaan bantuan kredit yang disalurkan dan diterima harus dikelola secara baik dan produktif serta disertai tanggung jawab penuh dari penerima bantuan dan pihak pengelola dana yang terkait.
”Dengan kredit ultra mikro, kita ingin menjangkau terutama 44 juta usaha mikro yang selama ini masih belum terjangkau oleh lembaga-lembaga yang sifatnya formal yaitu lembaga perbankan,” tegas Sri.
Sementara itu, di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jabar digelar diklat penulisan yang diselenggarakan di Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, kemarin (15/11). Peserta diklat berasal pegawai di lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jabar.
Yuniar memaparkan, diklat ini digelar dengan tujuan untuk mengedukasi para pegawainya agar bisa meningkatkan kemampuan menulis. Sehingga mampu menyajikan tulisan yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Terutama tentang data dan informasi tentang keuangan negara. ”Kita ingin masyarakat bisa mengetahui data tentang keuangan negara,” ucapnya.
Hadir dalam diklat sebagai narasumber Pimpinan Redaksi Harian Umum Jabar Ekspres (Jawa Pos Group) Eriek Taopik yang menyampaikan materi penulisan opini di media massa. Kepada para peserta, Eriek menekankan pentingnya bagi seorang penulis untuk terlebih dahulu paham dengan apa yang ditulisnya. “Dalam sebuah karya tulis, kita harus memahami apa yang akan kita tulis. Idenya apa, strukturnya, kemudian tulis dengan bahasa kita sendiri,” jelasnya. (and/rie)