Hari Ini, Warga Terima Dana Pembebasan

”Pengeluaran lebih besar, makan pun harus beli karena bantuannya jarang, dan tempat pengungsian juga pada penuh,” ungkapnya.

Ulfah juga mengatakan, mereka yang lebih bertahan di rumah jumlahnya mencapai ratusan. Sementara itu, ketinggian banjir mencapai lebih 50 sentimeter. Kondisi yang dialaminya ini sudah berlangsung sejak 2005 lalu. Dirinya pun mengaku heran Sungai Citarum sering dikeruk agar berkurang sedimentasi. Namun tetap terjadi banjir.

Camat Dayeuhkolot Yiyin Sodikin menjelaskan, banjir di Dayeuhkolot tidak bisa dihindari. Sebab, wilayahnya merupakan cekungan dan titik pertemuan sungai dari wilayah Sumedang, Majalaya, Cisangkuy dan Cikapundung. Selain itu, kewenangan mengatasi banjir ada di Provinsi melalui BBWS.

”Kamu bukan tidak ada upaya untuk mengatasi banjir ini, namun kewenangannya ada di BBWS. Namun kami tetap melakukan evakuasi dan pemantauan,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya ketinggian banjir di wilayah Dayeuhkolot mencapai 50-160 sentimeter. Berdampak kepada lebih 14 ribu jiwa dan 2.900 lebih rumah terendam di empat desa. ”Saat ini titik pengungsian mencapai tujuh tempat,” pungkasnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan