jabarekspres.com, JAKARTA – Meski sejumlah nama telah mulai muncul untuk digadang-gadang menjadi kandidat presiden di Pilpres 2019, namun elektabilitasnya belum bisa mengalahkan figur lama, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Hal ini diprediksi Pilpres 2019 akan mengulang memori 2014.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, tokoh-tokoh yang dimunculkan saat ini seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, belum mampu menandingi dua tokoh tersebut.
”Belum ada calon yang potensial. Baru dua nama itu saja (Jokowi dan Prabowo Subianto),” ujar Djayadi saat dikonfirmasi, kemarin (3/11).
Namun demikian, jika tokoh-tokoh pendatang baru itu ingin fokus maju di Pilpres, maka harus berjuang keras menanandingi elektabilitas Jokowi dan Prabowo. ”Tapi catatan masih jauh tertinggal untuk mengejar elektabilitas Jokowi dan Prabowo Subianto,” katanya.
Djayadi menyebut, dari riset yang dilakukan setidaknya responden memilih Jokowi sebesar 48,8 persen. Sementara yang memilih Prabowo Subianto yakni 43,5 persen.
Jika mengacu pada dua tokoh itu diperkirakan Pilpres 2019 akan mengulang pertarungan antara Jokowi dengan Prabowo. Namun, untuk cawapresnya belum tentu sama. Dinamikanya tentu akan terus berkembang. (cr2/ce1/JPC/rie)