jabarekspres.com, Jakarta – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih berada di atas lawan-lawan politiknya dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (2018). Merujuk survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pria yang akrab disapa Kang Emil itu unggul relatif jauh dari Duo D: Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi) yang menjadi lawan terberatnya.
Dalam rilis yang disampaikan SMRC, elektabilitas Emil mencapai 16,8 persen. Sementara wakil gubernur incumbent Deddy Mizwar ada di 3,8 persen dan menguntit di bawahnya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 2,2 persen.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan menjelaskan, keunggulan Emil tidak hanya dalam level Top of Mind. Dalam beberapa simulasi yang dilakukan, seperti semi terbuka, sepuluh nama, delapan nama, enam nama hingga tiga nama, wali kota berlatar belakang arsitek itu unggul. ”Ridwan Kamil konsisten berada di urutan teratas,” ujarnya di Kantor SMRC, Jakarta, kemarin (2/11). Dengan data tersebut, Emil menjadi sosok yang paling potensial menang.
Dalam beberapa simulasi itu sendiri, sosok Deddy Mizwar menjadi lawan berat bagi Emil. Sebab, pemeran Naga Bonar itu selalu menguntit di posisi dua. ”Deddy penantang paling serius,” imbuhnya.
Meski demikian, dia mengingatkan, data tersebut hanya diperoleh dari 29,5 responden. Sebab, dalam survei tersebut, 70,5 persen responden belum bisa menyatakan pilihannya secara spontan. Dengan wadanya jeda waktu sekitar tujuh sampai delapan bulan, segala kemungkinan masih bisa terjadi.
”Secara umum, di Jabar masih cair dan kompetitif untu beberapa nama,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, tingginya elektabilitas Emil sebagai hal yang positif. Bersama koalisi, pihaknya tengah mencoba mencari sosok pendampingnya.
Ace menjelaskan, sebagai pemilik 17 kursi, partainya akan menawarkan wakil gubernur. Saat ini, nama anggota DPR Daniel Muttaqien menjadi nama yang paling potensial. ”PPP yang sembilan kursi saja mengusung kadernya, masa golkar yang 17 tidak bisa,” ujarnya.Ace yakin, sosok Daniel akan memberi nilai positif. Selain muda, dia juga diharapkan bisa menyedot suara dari kawasan pantura. ”Kang Emil kurang kuat di kultur pantura, sementara Daniel Mutaqien memiliki basis kuat di Cirebon dan Indramayu,” terangnya.