jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan ratusan timbangan rusak yang masih digunakan sebagai alat untuk menimbang dagangan di pasar. Temuan itu, saat dilakukan pemeriksaan tera ulang oleh petugas Metrologi yang bekerjasama dengan Balai Standar Metrologi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Weti Lembanawati mengatakan, pemeriksaan dilakukan di Pasar Batujajar dan Pasar Curug Agung Padalarang.
Dirinya menyebutkan, di Pasar Batujajar ada 130 timbangan bebek dan digital yang diperiksa sedangkan di Pasar Curug Agung ada 80 timbangan.
Dari hasil pemeriksaan semua timbangan itu rusak tapi masih bisa diperbaiki. Setelah diperbaiki dan dilakukan sidang di tempat dengan memberikan himbauan kepada para pedagang agar mau melakukan tera timbangannnya secara rutin.
“ Semua timbangan itu kembali bisa dipakai dan ditempeli stiker tera ulang,” jelas Weti ketika ditemui kemarin (30/10).
Menurutnya, pemeriksaan tera ulang ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Pemeriksaan ini harus rutin dilakukan setiap tahun untuk menghindari adanya kerusakan. Sebab, ketika alat ukur rusak maka yang dirugikan bisa pedagang dan konsumen.
Dirinya memaparkan. penyebab alat ukur timbangan rusak bisa disebabkan karena umur pakai, beban, dan pemakaian. Terlebih, setiap timbangan kebanyakan yang di gunakan masih yang konvesional dan terbuat dari logam.
Untuk itu, pihaknya akan terus mengintensifkan pemeriksaan. Sebab, untuk kewenangan pemeriksaan saat ini sudah dilipahkan oleh Disperindag Kabupaten/kota, dan bukan oleh provinsi.
“Kita diberikan kewenangan semenjak aturan itu berubah, dan akan terus dilakukan pemeriksaan secara rutin,”cetus Weti.
Selain itu, pemeriksaan timbangan dalam waktu dekat kami bersama Direktorat Metrologi di bawah Kementerian Perdagangan akan melakukan tera ulang kepada sejumlah SPBU
Menurutnya, Tera ulang kepada SPBU ini akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, selama ini banyak sekali keluhan yang datang dari masyarakat mengenai praktik kecurangan di SPBU.
“Jadi kita cek satu persatu nanti kita lihat ada tidak yang berbuat curung seperti yang dituduhkan ,” pungkas Wiwit (drx/yan)