Gubernur Sigap Bencana

jabarekspres.com – Kesigapan dalam tangani bencana juga diperlihatkan berulangkali Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). Misalnya saat Aher meninjau lokasi jembatan Cipamingkis, didampingi Kadis Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) Provinsi Jabar  Guntoro dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Prov Jabar, Dedi Taufik, Sabtu (15/4/17) siang. Ini selang beberapa saat dari kejadian.

Sejak kejadian, Aher instruksikan jajaran BMTR intensif melakukan kajian penanganan jembatan yang turun hingga 1,5 meter. Jembatan Cipamingkis dibangun sejak 1985, dan mengalami penurunan karena terjangan arus air yang besar. Kejadian yang sama di Jabar juga terjadi pada jembatan nasional di Pangandaran beberapa waktu lalu, penyebabnya sama yaitu desakan air akibat curah hujan tinggi.

Dilaporkan bahwa pilar jembatan Cipamingkis itu terjadi penurunan akibat banjir dan air deras. Lokasi di km 70.400 Jembatan Cipamingkis Jalan Raya Jonggol – Cariu Kampung Jagaita Rt03/RW 02 Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Gubernur dalam arahannya kepada jajaran Dinas BMTR dan Dishub di lokasi, meminta upaya penanganan dapat segera dilakukan, mengingat Jalan Jonggol tersebut saat ini sudah menjadi lebih dari sekadar jalur alternatif.

”Saya minta segera ditangani, perihal anggaran rasanya tidak ada masalah, saya pantau tim dari kemarin sudah intensif berada di lokasi,” kata Aher.

Tim BMTR merekomendasikan bahwa penanganan jembatan Cipamingkis akan sama dengan jembatan Cisomang, yaitu penguatan pada pilar dan girder jika itu masih kuat, namun jika sudah tidak kuat maka akan dibuat baru pilar maupun girdernya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis BMTR Guntoro menambahkan, di anggaran murni sudah stand by dana perbaikan jembatan Cipamingkis, sekitar Rp 7 miliar. Jadi, tidak ada masalah, akan diperbaiki segera, mudah-mudahan dalam tempo 3 bulan sudah kelar.

”Kemarin sempat muncul gagasan bailey, namun setelah kami kaji lagi ternyata itu tidak mungkin, bentang jembatan yang mencapai 90 meter tentu terlalu panjang, jadi penanganan kita akan fokus pasa pilar dan girdernya,” lanjutnya.

Guntoro mengatakan jembatan rangka baja yang panjangnya sekitar 60 meter sudah dipesan. Dia memperkirakan proses perbaikan bisa memakan waktu sekitar tiga bulan. “Kalau bisa lebih cepat, lebih baik,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan