jabarekspres.com, BANDUNG – Untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi bersama Bloombergs Global Road Safety, World Resources Institute (WRI) Indonesia untuk mengatasi masalah keamanan jalan dengan menggabungkan perencanaan kota yang ramah pejalan kaki, perbaikan infrastruktur demi keamanan.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi pada kegiatan Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Selasa (24/10).
Lanjutnya, terdapat beberapa ruas jalan di kota Bandung yang bisa terjadi kemacetan bahkan mengakibatkan kecelakaan. Dalam uji coba ini WNI akan melakukannya di ruas jalan Ahmad Yani dan Jalan Cikudapateuh.
”Seperti yang diketahui bahwa beberapa persimpangan jalan Ahmad Yani banyak terjadi konflik kendaraan. Sama halnya seperti jalan Cikudapateuh, ketika pintu perlintasan kereta api di tutup banyak pengguna kendaraan yang ingin cepat melewatinya dengan menggunakan lawan jalan,” jelas Didi.
Ditambahkan Didi, jika uji coba tersebut berhasil maka kedepannya akan dilakukan secara permanen, namun melihat dulu hasil evaluasi. ”Jika uji coba berhasil, jadi kita bisa menilai penggunaan kendaraan bisa mematuhi peraturan lalulintas. Dengan ketertiban maka perjalanan akan nyaman,” tuturnya.
Sementara itu menurut Urban Transport Planer (World Resources Institute) Indonesia, Retno Wihanesta menyampaikan, uji coba jalan akan dilaksanakan selama satu Minggu, untuk tahap satu dilakukan dalam 3 hari dan tahap dua dilakukan 4 hari. ”Kami melakukan dua tahap agar bisa menilai, model yang manakah yang bisa mengurangi kemacetan,” ujarnya.
Ditambahkan Retno, untuk sosialisasi sudah berlangsung dengan ditempelkan spanduk dan menyebarkan informasi di media sosial. Menurutnya, uji coba tersebut dilakukan agar menghindari konflik kendaraan yang berpotensi kecelakaan dan kemacetan. ”Sudah terlihat banyak pelanggaran pelanggaran sepanjang jalan Cikudapateuh khususnya di pintu perlintasan kereta api. Banyak yang menerobos mengakibatkan kecelakaan,” tutur Retno.
Lanjutnya, selain pintu perlintasan kereta api, di pertigaan jalan Gandapura pun memiliki space jalan yang tidak terpakai yang suka digunakan untuk parkir liar.
”Maka dari itu kami terus berikan uji coba, jalan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan maupun tempat yang menjadi pelanggaran, akan di desain ulang lebih baik dan bermanfaat,” ujarnya. (pan/ign)