jabarekspres.com, DAYEUHKOLOT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kusumah mengakui, masalah pengendalian sangat berat untuk dilakukan. Sebab, membutuhkan keterlibatan semua pihak.
Menurutnya, langkah yang dilakukan untuk mengendalikan lingkungan saat ini masih dalam proses dengan cara persuasif kepada para pelaku industri.
Dirinya menilai, pemanggilan kepada pelaku industri untuk melakukan komitmen sudah dilakukan. Namun ada saja Industri yang masih mengabaikannya.
Selain itu, penandatanganan sebagai bentuk untuk menciptakan ketertiban dalam pengelolaan limbah dikalangan industri akan terus dilakaukan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan komitmen yang ke tiga kalinya.
Menurutnya, pemerintah sudah berupaya berbagai hal untuk mengawal agar para pelaku industri di Kabupaten Bandung bisa memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap pengelolaan lingkungan.
“Saya kira Pemerintah Daerah sudah memberikan pengawalan mulai dari dokumen lingkungan, perijinan. Ipalnya, serta SOP. Tinggal bagaimana memastikan pelaku industri melakukan kewajibanya,” jelas Asep ketika ditemui belum lama ini.
Dalam bentuk pembinaan, DLH sudah melakukan upaya tegas mulai dari sanksi administrasi, penutupan saluran ilegal bahkan upaya hukum.
“Saya tidak akan berhenti, kecuali ada alasan tahapan penegakan lingkungannya yang salah,” ucapnya.
Asep menilai, komitmen yang dilakukan bukan saja terbatas pada pemerintah daerah. Pasalnya beberapa waktu lalu Menko Maritim telam menginisiasi pertemuan untuk melakukan kajian strategis penanganan sungai Citarum.
“Pemprov Jabar dan 7 Kabupaten/Kota yang dilalui sungai Citarum termasuk para aktivis lingkungan dan aparat TNI/Polri semuanya diundang,”kata Asep.
Dirinya menambahkan, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan segera melakukan tindakan dalam bentuk rencana aksi secara besar-besaran untuk melakukan normalisasi sungai Citarum. Jadi kita tunggu saja rencana akasi tersebut (yul/yan)