jabarekspres.com – MENTOR Capétang Mr. Misan mengatakan, program Capétang tidak memberi pelajaran apalagi pekerjaan rumah kepada para anggotanya. Akan tetapi, mengajak semua warga Bandung terutama yang berminat menguasai bahasa asing dalam hal ini Bahasa Inggris untuk datang dan secara konsisten hadir pada setiap Kamis siang sekitar pukul 12.00-13.00.
”Saya yakin dalam beberapa pertemuan mereka akan lancar berbahasa Inggris. Atau paling tidak memiliki self confidence yang jauh lebih baik daripada sebelumnya,” ujar Misan.
Dia meyakini suatu saat aktivitas yang diinisiasi oleh Humas Pemkot Bandung ini akan sangat besar. Dia pun tidak terlalu khawatir dengan regenerasi untuk melanggengkan aktivitas yang sudah berlangsung sekitar satu bulan ini.
”Kami memiliki cukup banyak relawan yang dengan sukarela akan membagikan pengetahuan mereka. Para relawan ini sudah memiliki sesuatu yang diperlukan untuk menghidupkan aktivitas ini,” imbuhnya.
Metode yang digunakan dalam Capétang adalah dialog, tidak lebih dari itu. Karena, menurut dia dialog akan membangkitkan percaya diri. Perkara apa yang dikatakan sesuai dengan kaidah tata bahasa atau belum, itu tidak terlalu dipedulikan.
”Kami tidak akan memberi kritik kepada mereka yang salah dalam tata bahasa. Biarkan dulu. Kecuali kalau maksud ucapannya salah, baru ditegur dan diarahkan. Saya berpandangan, seperti halnya berbahasa Indonesia maupun berbahasa Sunda, terlebih dahulu tidak perlu mempelajari tata bahasa. Suatu saat akan terbiasa berbahasa Inggris,” sambungnya.
Salah seorang anggota Capétang, Paramitha alias Piwi seorang freelance translater mengaku, walaupun udah belajar bahasa Inggris sebelumnya tetapi tidak punya kesempatan untuk saling berbicara dengan sesama orang yang minat pada Bahasa Inggris di ruang publik.
”Begitu disedikan tempat akhirnya serasa menemukan apa yang dicari. Apalagi ini di luar ruangan. Bisa memotivasi orang lain untuk turut menumbuhkan minat belajar bahasa Inggris,” ungkap Piwi.
Dia pun mengaku senang karena ternyata tak hanya dirinya saja tapi juga banyak yang lain yang minat dalam program tersebut. ”Seneng aja ternyata banyak juga orang yang memiliki minat yang sama. Dari awal semakin banyak orang yang ingin meng upgrade Bahasa Inggris. Influence dari orang terdekat. Intinya saya sangat mendukung program Capétang,” jelasnya.