1.500 Kader Golkar Kembalikan KTA

Dia menegaskan, Golkar Jabar punya kekuatan besar. Sebab, kunci keberhasilan Golkar di Jabar sangat menentukan di tingkat nasional.

Dia memerinci, menentukan calon kepala daerah harus melalui tahapan-tahapan khusus. Teknis itu, berlaku dari mulai pengurus di kecamatan melalui Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) hingga tingkat ke atasnya.

Sugianto yang didampingi pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung lainnya menilai, Dedi Mulyadi yang juga saat ini masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu selama ini mampu merangkul semua komponen dan elemen masyarakat.

”Kami yakin, dalam rangka menghadapi Pilkada atau pun Pilgub, kami punya kader yang sejati untuk memimpin Jabar yang memiliki kemampuan dan pengalaman. Pengalaman beliau sebagai Bupati Purwakarta saja, termasuk kepemimpinan di berbagai ormas,” ungkapnya.

Disinggung terkait beredarnya SK penetapan tersebut, kata dia, ini masih menjadi spekulasi apakah muncul dari internal atau dari luar partai. Dia berpandangan, itu bisa bisa saja dibuat dengan kecanggihan teknologi saat ini. Dengan tujuan, bagaimana memecah belah Golkar Jabar.

”Namun, kami tegaskan Golkar Jabar dan Kabupaten Bandung tetap bersatu untuk mengusung dan memenangkan Kang Dedi, terlepas rekayasa ini dibuat oleh siapa,” tuturnya

Andai pun nanti SK tersebut benar dikeluarkan DPP dan menetapkan pasangan yang beredaran itu, lanjut Sugianto, pengurus, kader dan simpatisan partai golkar kabupaten bandung menyarankan ketua DPD Golkar Jabar untuk mencalonkan diri dari jalur perseorangan. Kondisi tersebut terjadi ketika Dadang Nasser harus maju di tengah dualisme Partai Golkar. ”Kami punya pengalaman pada pilkada Kabupaten Bandung, pada 2010 lalu,” tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara mengatakan, pengembalian KTA itu sebagai reaksi dari spontan dari kader Golkar di kabupaten/kota di Jabar. Sebelumnya, kata dia, ada pengibaran bendera setengah tiang, spanduk #savegolkarjabar hingga pengembalian KTA.

”Pengembalian KTA yang masif ini memang baru di Kabupaten Bandung. Di Purwakarta pun tadinya akan melakukan hal yang sama, namun diredam oleh ketua (Dedi Mulyadi, Red),” kata Iswara kepada Jabar Ekspres via telepon, kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan