Elih menjelaskan, model pendidikan karakter Bandung Masagi didasarkan pada landasan life view (pandangan hidup) budaya Sunda yang mengandung empat akar sistem landasan nilai-nilai filosofi kearifan lokal yaitu silih asih, silih asah, silih asuh dan silih wawangi.
”Keempat prinsip ini dituangkan dalam empat program yaitu cinta agama sebagai dasar dan kompas moral, menjaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bandung Mia Rumiasari menambahkan, Disdik Kota Bandung sangat konsen terhadap pendidikan karakter. Pihaknya memahami pola seperti itu yang mampu menjaga siswa sehingga tidak terkontaminasi dengan lingkungan yang buruk. ”Kegiatan ini banyak manfaatnya. Mengajarkan siswa memiliki jiwa penelitian, cinta lingkungan, dan berkarakter,” ujarnya.
Mia mengungkapkan, selama ini para siswa terbiasa belajar di ruang kelas. Dirinya melihat antusiasme tinggi para siswa mengikuti belajar di alam terbuka. “Tentu beda belajar di kelas dan di luar kelas. Saya lihat mereka antusias. Semoga pendidikan semakin maju,” pungkasnya. (and/ign)