jabarekspres.com, SOREANG -Penerapan pola asuh anak dan peran kehangatan keluarga, menjadi sorotan utama Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kurnia Agustina, saat Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli itu di Gedung Moch.Toha Soreang, Kamis (23/8).
Menurut Istri Bupati Bandung itu, keluarga mempunyai peran untuk melindungi anak dengan memberikan pola asuh yang sesuai dengan prinsip yang positif.
“Anak itu aset bangsa yang berharga. Makanya penerapan pola asuh dan peran kehangatan keluarga akan sangat berpengaruh bagi terbentuknya karakter anak yang sehat, cerdas, ceria dan berahlak mulia,” kata Teh Nia sapaan akrab Kurnia Agustina ini, kemarin (23/8).
Perayaan HAN 2017 lanjutnya, dihadiri lebih dari 500 anak di Kabupaten Bandung yang sebagian di antaranya adalah anak-anak yang tergabung dalan Forum Anak Daerah (FAD).
Pada HAN 2017, diwakili oleh FAD, deklarasi suara anak akan diperdengarkan. Hal tersebut kata Bupati harus diperhatikan yang selanjutnya direalisasikan semua pihak.
Dia berharap, melalui Hari Anak Nasional diharapkan semua pihak terutama keluarga, dapat mendukung dan berperan aktif dalam memenuhi hak anak dan memberikan perlindungan khusus bagi semua anak -anak Kabupaten Bandung.
“Kita sepakati bersama sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap hak dan perlindungan anak, kita patut untuk peka pada suara anak untuk pembangunan dan kesejahteraan semua,”tandasnya.
2 orang anak perwakilan dari FAD Kabupaten Bandung menyampaikan 10 deklarasi suara anak Indonesia yakni, pertama menyuarakan peningkatan akses pelayanan pembuatan akta kelahiran terkhusus di daerah pelosok, Permintaan kedua adalah tingkatkan peran forum anak dalam proses pembangunan; ketiga, libatkan tokoh masyarakat dalam implementasi pendewasaan usia perkawinan.
Sementaran, permintaan keempat, yaitu umuk tumbuhkan pola asus ramah anak, kelima tingkatkan pengendalian terhadap peredaran narkota dan psikotropika serta lindungi anak dari iklan, promosi, sponsor dan asap rokok.
Selanjutnya didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Hendi Ariadi Purwanto, deklarasi keenam, yakni mengenai peningkatan fasilitas kesehatan ramah anak dan perbaikan gizi buruk anak.