jabarekspres.com, BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Bidang PSMP menggelar launching implementasi penguatan dan pengembangan pendidikan karakter bandung masagi melalui program Kaulinan Barudak Lembur. Itu sebagai upaya penguatan cinta budaya sunda di Sanggar Seni Budaya ECO Bambu Cipaku, Jalan Cipaku Indah XI Nomor 8 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Kegiatan ini merupakan gagasan dari seksi kurikulum bidang PSMP Dinas Pendidikan Kota Bandung yang turut mendukung program belajar di luar kelas. Kegiatan kaulinan barudak lembur ini sendiri merupakan program kerjasama Sanggar Seni Budaya ECO Bambu Cipaku dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai langkah dalam memberikan edukasi budaya kepada siswa sekolah mengenai kaulinan barudak lembur yang kaya akan filosofi dan bagian dari etno pedagogik yang penting bagi siswa sekolah.
”Para siswa di Kota Bandung harus didekatkan lagi dengan budaya lokal yaitu budaya Sunda yang merupakan kekayaan masyarakat Bandung. Sebab, dewasa ini semakin banyak anak-anak Kota Bandung yang lahir di tatar Sunda tapi tidak mengerti budayanya sendiri,” papar Dr Bambang Ariyanto, M. pd selaku Kasi Kurikulum PSMP Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Bambang menilai, saat ini banyak muncul fenomena di sekolah-sekolah. Fenomena tersebut cukup miris dan membuatnya mengurut dada. ”Pelajaran yang cukup dirasakan sulit oleh siswa sekarang bukan matematika atau pelajaran eksak lainnya, tapi Bahasa Sunda,” tandasnya.
Dia menilai, adanya arus informasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat mempengaruhi kebiasaan dan perilaku siswa. Makanya dengan pengenalan kembali Bahasa Sunda, diharapkan fenomena tersebut lantas terkikis sedikit demi sedikit.
Oleh alasan itu juga, Dinas Pendidikan Bandung melalui seksi kurikulum bidang PSMP, mengembangkan konsep pembelajaran di luar kelas dalam rangka memperkuat pendidikan karakter khas Bandung. Caranya, cara mengenalkan kembali kekayaan budaya Sunda melalui Kaulinan Barudak Lembur.
”Program ini bertujuan agar warga Bandung, melalui persekolahan, tergiring untuk kembali mencintai dan ngamumule budaya Sunda,” tegasnya. (rls/rie)