Pulen dan Wanginya Diakui di Beberapa Negara

Saat ini luas sawah di lima kecamatan di Krayan sekitar 3.466 hektare (ha). Petani menanam ketika musim hujan tiba. Umumnya pada Agustus hingga September. Jadi, hanya sekali dalam setahun.
Jika dihitung tiap panen, dengan luas 1 ha sawah, dapat dihasilkan 2 hingga 3,5 ton gabah. Dengan demikian, dengan luas total sawah sebesar itu, dalam setahun dapat diproduksi sekitar 8.665 ton gabah.
Setelah menjadi beras, jumlahnya menyusut jadi 4.700 ton. Dari jumlah tersebut, hampir 50 persen dikonsumsi masyara­kat. Selebihnya dijual.
Problem lain yang mengancam beras Adan adalah menurunnya produksi. Sebab, pertanian di Krayan sangat bergantung kerbau. Padahal, dari tahun ke tahun, jumlah kerbau terus menurun. Sedangkan luas sawah semakin bertambah.
Juliati menuturkan, jumlah kerbau itu menurun karena tingginya biaya hidup. Jadi, hewan penopang pola tanam tersebut harus dijual. ”Untuk kebutuhan sehari-hari. Belum lagi kebutuhan anak yang sekolah,” bebernya.
Dia memberikan contoh, sebelumnya jumlah kerbau miliknya mencapai 15 ekor untuk menggarap sawahnya seluas belasan hektare. ”Sekarang hanya tersisa 9 hingga 10 ekor. Beberapa sudah dijual.” (*/JPG/c10/ttg/rie)

Tinggalkan Balasan